Arab Saudi Kasih Lampu Hijau, Pembangunan Kampung Haji Indonesia Dibangun 400 Meter dari Masjidil Haram
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) menyetujui permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk membuat kampung haji untuk jemaah Indonesia-disway.id/Anisha Aprilia -
BACA JUGA:Pernyataan Kuasa Hukum Atas Pemberitaan Penetapan Status Dahlan Iskan
BACA JUGA:Penyusunan RPJMD Dianggap Cacat Prosedur, Gubernur NTB Terancam Digugat ke MA
Kedua negara juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam forum-forum multilateral, seperti IMF, Bank Dunia, OKI, G20, hingga Gerakan Non-Blok, guna menghadapi tantangan global dan memperjuangkan kepentingan bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS), menyerukan aksi nyata dari komunitas internasional untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza dan mendorong perdamaian berkelanjutan di kawasan.
"Kedua pemimpin menyampaikan pandangan tentang berbagai isu regional dan internasional, serta menegaskan komitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan kontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia," imbuhnya.
Selanjutnya, Prabowo dan Pangeran MBS juga menyambut baik pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik kawasan, serta berharap gencatan senjata tersebut dapat terus berlanjut.
Indonesia dan Arab Saudi juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan di Gaza, serta menegaskan komitmen mereka untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
BACA JUGA:Mahfud MD Puji Kejagung Seret Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Minyak Pertamina
BACA JUGA:PSI Kongres Perdana di Solo, Pemilihan Ketua Umum Dimulai, Jokowi Bakal Hadir
Kedua negara menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan penderitaan rakyat Gaza, mengecam penggunaan blokade dan kelaparan sebagai senjata perang, serta menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina.
“Kedua pihak juga mengecam kebijakan Israel yang menggunakan blokade dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil di Jalur Gaza, serta menolak sepenuhnya pemindahan paksa warga Palestina di dalam maupun luar tanah air mereka," tegas dia.
“Kedua pihak menekankan bahwa tercapainya keamanan dan stabilitas di Palestina hanya dapat diwujudkan melalui implementasi resolusi internasional terkait solusi dua negara, yang menjamin hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk pendirian negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota,” lanjut pernyataan bersama kedua negara.
Dalam konteks krisis Yaman, Indonesia dan Arab Saudi menyuarakan dukungan penuh terhadap upaya politik damai dan menjaga stabilitas kawasan Laut Merah.
BACA JUGA:Light Up The Dream, Pegawai PLN Nyalakan Harapan Lewat 33 Ribu Sambungan Listrik Gratis
BACA JUGA:Terekam CCTV! Penjaga Kost Datangi TKP Diplomat Kemlu Tewas, Polisi Beri Penjelasan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: