bannerdiswayaward

Peran Penting Puskesmas Dibahas dalam Semiloka Nasional APKESMI ke-5

Peran Penting Puskesmas Dibahas dalam Semiloka Nasional APKESMI ke-5

Peran Penting Puskesmas Dibahas dalam Semiloka Nasional APKESMI ke-5---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) kembali menggelar Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Nasional ke-5, sebagai forum strategis memperkuat peran Puskesmas dalam transformasi layanan kesehatan primer.

Mengusung tema “Penguatan Peran Strategis Puskesmas dalam Implementasi Integrasi Layanan Primer dan Program Quick Win”, acara ini menyoroti berbagai isu krusial, termasuk penanganan Tuberkulosis (TB) pada anak.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, M.M., yang mewakili Gubernur Kalimantan Timur, menegaskan pentingnya integrasi layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Ia juga menekankan perlunya penambahan tenaga kesehatan, serta peningkatan fasilitas dan kolaborasi lintas sektor, khususnya di daerah pelosok dan perbatasan.

BACA JUGA:IdeaFest 2025 Siap Hadirkan Kolaborasi Kreatif dan Refleksi Budaya '(Cult)ivate The Culture', Catat Tanggalnya!

“Transformasi layanan primer harus menyatu dalam sistem yang saling menguatkan. Quick Win menjadi langkah percepatan nyata, dari skrining penyakit tidak menular, pendataan warga sehat, hingga pemenuhan SDM dan sarana Puskesmas,” jelasnya.

Fokus pada Tuberkulosis Anak

Bertepatan dengan tema Hari Anak Nasional 2025 “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, penanganan TB anak menjadi perhatian utama.

Laporan Global TB Report 2024 menyebutkan Indonesia menempati posisi kedua tertinggi di dunia, dengan sekitar 1,09 juta kasus TB dan 125 ribu kematian tiap tahun, di mana sekitar 135 ribu kasus menyerang anak usia 0–14 tahun.

Ketua Umum APKESMI, Kusnadi, SKM., Mkes., menekankan pentingnya peran Puskesmas dalam meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat untuk deteksi dini dan pengobatan TB.

Ia juga menyoroti tantangan rendahnya kepatuhan pengobatan, serta pentingnya membentuk komunitas penyintas TB.

“Puskesmas tidak hanya sebagai tempat pengobatan, tapi juga pusat edukasi dan motivasi. Saat ini sebagian besar Puskesmas telah dilengkapi alat Tes Cepat Molekuler (TCM) dan distribusi obat berjalan baik,” ujarnya.

BACA JUGA:Jet Tempur Thailand Balas Serangan Kamboja, Markas Komando Militer Dibombardir F-16!

Pentingnya Intervensi Gizi bagi Anak dengan TB

Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), menjelaskan bahwa anak dengan TB sangat rentan mengalami malnutrisi, yang berdampak pada proses penyembuhan, tumbuh kembang, bahkan bisa menyebabkan stunting. Karena itu, intervensi gizi menjadi kunci utama dalam pengobatan TB anak.

“Anak dengan TB membutuhkan asupan tinggi energi dan protein. Bila nafsu makan rendah atau berat badan tidak naik, segera konsultasikan ke dokter. Penggunaan Pangan Olahan untuk Kebutuhan Medis Khusus (PKMK) bisa menjadi solusi tambahan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads