Jetstar Asia Resmi Tutup Operasi, Akhiri Penerbangan 20 Tahun Maskapai Berbiaya Rendah

Qantas juga bekerja sama dengan Singapore Airlines dan maskapai lain untuk mencari peluang kerja bagi karyawan yang terdampak.

BACA JUGA:Daftar Barang yang Harus Dibawa Saat Habiskan Akhir Pekan di GIIAS 2025

Armada Jetstar Asia, yang terdiri dari 13 pesawat Airbus A320, akan dialihkan ke Jetstar Airways (JQ) di Australia dan Selandia Baru serta QantasLink di Australia Barat untuk mendukung pembaruan armada dan menggantikan pesawat sewaan.

Langkah ini diharapkan menciptakan 100 pekerjaan baru di Australia dan menurunkan biaya operasional Jetstar Airways.

Penutupan Jetstar Asia membuka peluang bagi maskapai lokal seperti Lion Air, Citilink, dan AirAsia Indonesia untuk mengisi kekosongan rute, terutama ke Singapura.

Informasinya, biaya operasional di Changi Airport meningkat karena pembangunan terminal dan landasan baru, ditambah kewajiban penggunaan sustainable aviation fuel (SAF) sebesar 1persen mulai 2025.

BACA JUGA:PSG Tendang Donnarumma, Manchester United Siap Tampung Gantikan Andre Onana

Kondisi demikian turut “lmenambah tekanan bagi maskapai berbiaya rendah.

Namun, dari 16 rute Jetstar Asia, 12 di antaranya sudah dilayani oleh 18 maskapai lain dengan lebih dari 1.000 penerbangan mingguan, sehingga dampaknya diharapkan terbatas, kecuali untuk rute eksklusif seperti Labuan Bajo.

Changi Airport Group (CAG), dilansir dari laman resminya, berjanji bekerja sama dengan maskapai lain untuk menggantikan konektivitas ke empat rute eksklusif Jetstar Asia, termasuk Labuan Bajo. “Kami akan pantau rute yang terdampak dan libatkan maskapai lain untuk mengisi kekosongan,” ujar CAG.

Sumber: