Kemendagri Janji Berikan Rumah Baru untuk Korban Demo di Makassar
Kemendagri Janji Berikan Rumah Baru untuk Korban Demo di Makassar-Kemendagri-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik menyatakan, pemerintah menyiapkan rumah bagi korban demonstrasi yang berujung anarkis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut Akmal, rumah-rumah tersebut disiapkan di kawasan Barombong, Kecamatan Tamalate, dan rencananya akan diserahkan langsung pekan depan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
BACA JUGA:Disita Bareskrim tapi Masih Beroperasi, Kapal Gets Diduga Jadi Alat Cuan Sepihak
BACA JUGA:Resmi! Marselino Ferdinan Dipinjamkan ke Klub Slovakia AS Trencin
"Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah pusat dan Kemendagri serta Menteri PKP yang memberi perhatian khusus untuk keluarga korban di Makassar," ujar Akmal, melalui keterangan resmi, usai kunjungan kkorban demonstrasi didampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (5/9/2025).
Akmal menyebutkan, pemerintah menyiapkan sekitar empat atau lima unit rumah layak huni di kawasan Barombong, Tamalate bagi keluarga korban meninggal dunia dan satu unit untuk Petugas Satpol PP yang sakit kritis.
Ia menegaskan, perhatian itu adalah komitmen negara yang diturunkan melalui lintas kementerian.
Selain Kemendagri dan Kementerian PKP, Kementerian Sosial (Kemensos) juga dilibatkan dalam menyalurkan berbagai bentuk bantuan.
BACA JUGA:Gas Pol Hematnya! Pertamina Beri Promo BBM Lewat MyPertamina, Ojol Senang
"Pak Mendagri meminta saya mengkomunikasikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar agar bentuk dukungan dari pemerintah pusat betul-betul bisa bermanfaat bagi keluarga," ujarnya.
Ia mengatakan, bantuan rumah difokuskan untuk keluarga korban yang meninggal dunia dan kemungkinan akan ada dukungan tambahan lain setelah itu.
Terkait jumlah unit yang akan diserahkan, Akmal menyebut Pemkot Makassar akan memetakan secara detail kebutuhan di lapangan sesuai kebutuhan korban.
"Nanti, Pak Wali kota yang akan menentukan lokasi. Sekarang baru disiapkan untuk korban yang meninggal. Insya Allah, Pak Mendagri dan Menteri PKP akan berkunjung langsung ke Makassar untuk menyerahkan bantuan di lokasi rumahnya," ujar Akmal.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat kepada warga Kota Makassar.
Pihaknya akan melakukan pendataan secara detail agar bantuan yang diberikan pemerintah pusat benar-benar tepat sasaran.
BACA JUGA:Ciptakan Lapangan Pekerjaan Baru, Kemenperin Gencarkan Sosialisasi KIPK
BACA JUGA:Mantan Pemain Ajax Akui Sudah Lama Pantau Miliano Jonathans
"Pemkot Makassar akan memastikan pendataan dan kebutuhan keluarga korban terpenuhi, sehingga dukungan dari pemerintah pusat dapat tersalurkan secara efektif dan sesuai dengan kondisi di lapangan," kata Munafri.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah pusat dan Pemkot Makassar dalam memulihkan kondisi sosial masyarakat pasca-insiden terbakarnya Gedung DPRD Makassar, serta memastikan keluarga korban tidak menghadapi beban sendirian.
Sebelumnya, insiden anarkis aksi demonstrasi mahasiswa yang berujung pembakaran Gedung DPRD Makassar pada Jumat (29/8/2025).
Akibat peristiwa tersebut sejumlah pegawai Pemkot Makassar yang bertugas di kantor DPRD menjadi korban. Bahkan ada tiga orang meninggal dunia.
Tercatat empat pegawai menjadi korban sehingga dirawat. Tiga orang saat ini masih menjalani perawatan intensif di IGD RS Grestelina.
Tiga orang korban tewas tersebut yakni Sarinawati (26) jenis kelamin perempuan, Staf DPRD Makassar. Ditemukan tim evakuasi dalam kondisi hangus terbakar dan telah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara.
Selanjutnya, Syaiful (43), laki-laki, meninggal di Rumah Sakit Grestelina dalam kondisi terbakar. Korban diketahui kepala seksi di Kecamatan Ujung Tanah.
Selain itu ada Muh Basir alias Abay, laki-laki staf DPRD Makassar, meninggal di lokasi kejadian, ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Jenazahnya dirujuk ke Rumah Sakit Bayangkara.
Sedangkan luka berat sebanyak dua orang, masing-masing Budi Haryati (30) pegawai DPRD Makassar yang dirujuk ke Rumah Sakit Primaya dalam kondisi koma. Heriyanto (28) pegawai DPRD Makassar dirujuk ke Rumah Sakit Grestelina, mengalami luka berat karena melompat dari lantai empat Kantor DPRD Sulsel.
Kemudian Saba alias Sahabuddin (staf), Arief (cleaning service), dan Heriyanto (staf) yang bahkan harus dipasang selang untuk penanganan medis lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
