Serangan Drone Israel di Lebanon selatan Tewaskan 5 Warga AS, Hizbullah Tolak Lucuti Senjata
Serangan drone milik Israel menewaskan satu keluarga yang disebut merupakan warga negara Amerika Serikat. Tiga di antaranya anak-anak.-Tangkapan layar/Twitter/X-
Di hadapan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum, Presiden Joseph Aoun menegaskan, Israel telah melakukan pembantaian baru.
Ia mengecam keras tindakan Israel di tengah gencatan senjata sejak November itu.
Aoun mendesak negara-negara untuk menekan Israel agar menarik diri dari wilayah Lebanon dan mematuhi perjanjian gencatan senjata.
Hal senada juga disampaikan oleh Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam.
BACA JUGA:Berpidato Usai Lula dan Trump, Ini Jadwal Lengkap Presiden Prabowo di Sidang PBB
Ia menyebut Israel telah membuat kejahatan yang jelas-jelas di depan mata dunia.
Membunuh warga sipil dan mengintimidasi warga-warga di ujuk desa perbatasan negara.
"Apa yang terjadi adalah kejahatan yang nyata terhadap warga sipil dan pesan intimidasi yang ditujukan kepada warga kami yang kembali ke desa mereka di selatan," ujar mantan Presiden Mahkamah Internasional itu.
Salam juga mendesak dunia internasional agar mengutuk Israel sekeras-kerasnya "atas pelanggaran berulang kali terhadap resolusi dan hukum internasional."
Berri mempertanyakan legalitas Israel yang setiap saat menggempur warga-warga sipil di Lebanon selatan.
"Apakah sebagian kecil warga di Lebanon menjadi ancaman eksistensi bagi entitas Israel?" kata Berri dalam laporan NNA.
BACA JUGA:Netanyahu Ancam Negara yang Akui Keberadaan Negara Palestina: Itu Tak akan Terjadi
Dia menambahkan, "Atau apakah perlaku entitas ini, yang membunuh tanpa akuntabilitas, yang merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional?"
Sementara itu Menteri Tenaga Kerja Mohamad Haidar menuduh Israel secara sengaja menargetkan penduduk Lebanon yang sejatinya kembali ke selatan sebagaimana hak mereka.
Serangan Israel ini memperpanjang ketegangan di Lebanon selatan setelah konflik ini pecah setahun yang lalu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: