Pengobatan Kanker Kini Sudah Pakai AI? Ini Faktanya di ROICAM 2025

Pengobatan Kanker Kini Sudah Pakai AI? Ini Faktanya di ROICAM 2025

Perkembangan teknologi AI membuka babak baru dalam penanganan kanker.-PDPics-Pixabay

JAKARTA, DISWAY.ID – Perkembangan teknologi AI membuka babak baru dalam penanganan kanker.

Di ajang ROICAM 2025, penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam layanan onkologi menjadi salah satu sorotan utama.

Mungkinkah AI kini sudah jadi bagian dari sistem pengobatan kanker di Indonesia?

Menurut Dr. dr. Hilman Tadjoedin, Sp.PD, K-HOM, Kepala KSM Hematologi Onkologi Medik RS Kanker Dharmais, jawabannya adalah: sudah dan akan terus berkembang.

“AI sudah digunakan untuk membantu proses diagnosis, membaca hasil radiologi secara cepat dan akurat, hingga mendukung perencanaan terapi berbasis data,” jelasnya dalam sesi presentasi ROICAM 2025.

BACA JUGA:Para Ahli di ROICAM 2025 Sebut Kasus Kanker RI Bakal Tembus 70%, Segera Deteksi Dini!

Teknologi ini menjadi tulang punggung dari pendekatan precision oncology, strategi pengobatan yang menyesuaikan terapi berdasarkan karakteristik genetik, jenis kanker, dan kondisi klinis setiap pasien secara individual.

Namun, pemanfaatan AI juga menghadirkan tantangan baru, terutama terkait kebiasaan masyarakat yang melakukan self-diagnosis menggunakan teknologi berbasis AI.

Banyak pasien datang ke dokter dengan hasil atau asumsi dari aplikasi kesehatan yang belum tentu akurat.

BACA JUGA:Ivan Gunawan Dukung Pejuang Kanker Payudara, Luncurkan Koleksi Busana Ready to Wear

“Menanggapi pasien yang kerap kali menggunakan AI untuk self-diagnosed, tentu kami para ahli juga tak bisa pungkiri itu terjadi saat ini,” ujar dr. Hilman.

“Justru dengan berobat ke dokter dan melakukan pemeriksaan lengkap, darah, hemoglobin, dan sebagainya, pasien bisa mendapatkan kejelasan yang lebih akurat. Bisa jadi, pasien yang awalnya mengira dirinya sakit parah justru diluruskan. Misalnya mengira HB-nya 8, ternyata masih 12 atau 13.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa AI sebaiknya menjadi alat bantu, bukan pengganti pemeriksaan klinis.

BACA JUGA:Sedih! Mawar de Jongh Berjuang Lawan Kanker di Film 'Sampai Titik Terakhirmu'

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads