bannerdiswayaward

Puluhan Santri Masih Tertimbun di Ponpes Al Khozyni, Tim SAR Fokus Evakuasi Manual

Puluhan Santri Masih Tertimbun di Ponpes Al Khozyni, Tim SAR Fokus Evakuasi Manual

Tim SAR masih fokus pada penggalian manual untuk membuka akses evakuasi.-ist-

SIDOARJO, DISWAY.ID – Upaya penyelamatan korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozyni, Kabupaten SIDOARJO, Jawa Timur, masih berlangsung. Berdasarkan data absensi, diperkirakan 91 santri masih tertimbun material bangunan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa proses pencarian melibatkan 332 personel gabungan dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, Dinas PU SDA, Tagana Dinas Sosial, serta aparat TNI-Polri.

“Dari deteksi lapangan, ada indikasi enam korban masih bertahan hidup di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah yang ada, petugas berhasil menyalurkan makanan dan minuman,” ujar Abdul Muhari, dikutip Rabu (1/10/2025).

BACA JUGA:BSI Bantu Evakuasi Musibah Pesantren di Jawa Timur

Meski alat berat sudah disiagakan, penggunaannya belum dilakukan karena dikhawatirkan getaran akan memperparah kondisi bangunan. Tim SAR masih fokus pada penggalian manual untuk membuka akses evakuasi.

Proses evakuasi tahap berikutnya menunggu asesmen Basarnas. Apabila tidak ada lagi korban selamat, alat berat akan digunakan untuk mengangkat korban meninggal dunia.

Selain itu, tim juga melibatkan ahli konstruksi untuk merumuskan langkah teknis agar pembersihan puing bisa dilakukan tanpa memicu runtuhan tambahan.

Hingga pukul 22.00 WIB, Selasa 30/9/2025 total korban terdampak mencapai 100 orang. Rinciannya:

  • 26 orang masih dirawat inap
  • 70 orang sudah diperbolehkan pulang
  • 3 orang meninggal dunia
  • 1 orang dirujuk ke RS di Mojokerto

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gedung di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Roboh Saat Salat Ashar, 18 Ambulans Dikerahkan

Sejumlah rumah sakit yang menangani korban antara lain RSUD RT Notopuro (40 pasien, termasuk 2 meninggal), RS Siti Hajjar (52 pasien, termasuk 1 meninggal dan 1 dirujuk), RS Delta Surya (6 pasien rawat inap), RS Sheila Medika (1 pasien pulang), dan RS Unair (1 pasien rawat inap).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan, dijadwalkan meninjau lokasi pada Rabu pagi.

Kunjungan ini bertujuan memberikan dukungan terhadap upaya penanganan darurat, dengan prioritas utama pencarian dan pertolongan.

BNPB menegaskan insiden ini dikategorikan sebagai kegagalan teknologi konstruksi, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“Kepala BNPB beserta jajaran terus memonitor perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya,” tutur Abdul Muhari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads