Cucu Nelson Mandela Ditangkap Israel di Flotilla Sumud Gaza, Solidaritas Anti-Blokade Makin Membara!
Foto yang diambil dari video yang ditayakankan oleh komite Global Sumud Flotilla ketika Israel menghentikan kapal-kapal tersebut pada Rabu, 1 Oktober 2025.--AFP
BARCELONA, DISWAY.ID-- Nkosi Zwelivelile “Mandla” Mandela, cucu mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, menjadi salah satu korban penangkapan massal oleh Angkatan Laut Israel saat misi Global Sumud Flotilla ke Gaza.
Insiden dramatis pada dini hari Kamis, 2 Oktober, ini menambah daftar 178 aktivis kemanusiaan yang 'diculik' di perairan internasional, termasuk ikon lingkungan Greta Thunberg, memicu kecaman global atas blokade Gaza yang disebut melanggar hukum internasional.
Mandla Mandela, 48 tahun, bergabung sebagai juru bicara utama flotilla yang membawa bantuan medis, makanan, dan obat-obatan senilai jutaan dolar dari 44 negara.
Dalam wawancara sebelum berlayar, ia menyatakan: "Ini soal ketabahan (sumud) rakyat Palestina, seperti perjuangan anti-apartheid kakek saya." Kapalnya, bagian dari armada 50 kapal, dicegat 75 mil dari pantai Gaza oleh pasukan khusus Shayetet 13, yang naik paksa tanpa perlawanan besar.
Video resmi Israel menunjukkan Mandla diborgol dan digiring, sementara aktivis laporkan penggunaan gas air mata dan taser untuk kendalikan situasi.
Pemerintah Afrika Selatan langsung bereaksi keras, dengan Kementerian Luar Negeri menyebut penangkapan Mandla sebagai "penculikan" dan menuntut pembebasan segera.
"Mandla mewakili warisan Nelson Mandela melawan penindasan; Israel harus hentikan agresi ini," tegas juru bicara Afrika Selatan.
Mandla, anggota parlemen ANC dan aktivis anti-apartheid, bukan orang asing dengan isu Palestina.
BACA JUGA:Mengenal Global Sumud Flotilla, Rombongan Bantuan Gaza yang Dicegat Israel
Ia pernah pidato di PBB soal kesamaan perjuangan Gaza dengan Soweto. Kini, ia ditahan di fasilitas Ashdod untuk proses deportasi dalam 72 jam, bersama delapan aktivis Malaysia dan ratusan lainnya.
Greta Thunberg, yang juga diborgol di depan kamera, menyerukan "sumud global" dari penjara sementara. Flotilla ini, dipimpin Freedom Flotilla Coalition, gagal tembus blokade tapi sukses bangkitkan dukungan internasional.
Demonstrasi kembali membara di London, New York, Johannesburg, Barcelona hingga Malaysia.
Gelombang Protes Pro-Palestina Pasca Penangkapan Aktivis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
