Korban Keracunan Program MBG Nyaris 12 Ribu Orang, Wamenkes: Data Masuk Langsung ke Presiden Prabowo
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengaku terus memantau data mingguan terhadap kasus keracunan MBG-disway.id/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian menjadi perhatian publik.
Jumlah korban terus bertambah secara signifikan, dan memicu desakan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program.
Menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) hingga 12 Oktober 2025, total korban keracunan MBG diperkirakan telah menembus 11.000 hingga 12.000 orang anak, dan penerima manfaat lainnya di berbagai daerah.
BACA JUGA:Travel Daytrans Tabrak Dump Truk di Tol Cipularang KM 77: 10 Korban, 1 Meninggal Dunia
BACA JUGA:Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir Hari Ini
Angka ini mengalami lonjakan signifikan dari data sebelumnya.
Menanggapi besarnya dampak kasus ini, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengaku terus memantau data mingguan terhadap kasus keracunan MBG.
Data kasus keracunan MBG tersebut kata Dante, langsung masuk dan diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Laporan per minggu sudah berjalan. Data yang masuk mengenai korban keracunan MBG ini langsung kami laporkan dan sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto," ujar Wamenkes Dante ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, Senin 13 Oktober 2025.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 30 September 2025 juga mencatat angka korban keracunan MBG sebanyak 9.089 orang yang tersebar di 83 kabupaten/kota dan 28 provinsi.
BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian Stabil Hari Ini, Kabar Baik untuk Investasi Jangka Panjang
BACA JUGA:Dualisme PWI di Banten Berlanjut, Termasuk Tangsel: Pusat Diminta Turun Tangan
Perbedaan angka ini menunjukkan dinamika laporan dan kemungkinan adanya kasus baru yang terus bermunculan.
Fokus Perbaikan Tata Kelola
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah mengakui adanya kekurangan dalam pelaksanaan program MBG dan menekankan pentingnya perbaikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: