Dokter Paru Ungkap Bahaya Gas Karbon Monoksida yang Diduga Telah Racuni Pasutri di Solok
Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan bahwa gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang sangat beracun karena sifatnya yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.-Freepik.com-
BACA JUGA:Tim Bayu Sakti Harumkan Nama Indonesia, Tembus 4 Besar Dunia di World Robot Summit 2025 Jepang
"Artinya, kalau seseorang menghirup gas CO maka ikatan HB O2 (yang membawa oksigen ke seluruh tubuh) akan digantikan dengan HB CO, jadi berbagai organ tubuh mendadak tidak akan mendapat oksigen dan jadi rusak, yang mungkin dapat menimbulkan kematian," tambahnya.
Gejala Awal Mirip Flu, Sering Diabaikan
Prof. Tjandra Yiga Aditama mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala keracunan CO yang pada awalnya sering diabaikan karena mirip dengan gejala flu atau keracunan makanan ringan.
Gejala awal yang patut diwaspadai:
• Sakit Kepala Tegang
• Pusing dan kelelahan mendadak
• Mual dan Muntah
• Nyeri dada atau sesak napas
BACA JUGA:Patrick Kluivert Pasrah dengan Nasibnya di Timnas Indonesia
Jika paparan berlanjut, gejala akan meningkat menjadi kebingungan (linglung), kehilangan koordinasi tubuh, hingga akhirnya pingsan dan koma, seperti yang diduga dialami pasutri di Solok.
"Tentu saja tidak semua keracunan CO menimbulkan kematian, tergantung dari berapa besar dosis yang terhirup dan juga apakah segera bisa menghindar dari daerah yang ada paparan gas CO nya. Gejala yang ada dapat berupa sakit kepala, pusing, lemas, perut tidak enak ("upset stomach"), muntah, nyeri dada dll," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
