Nusron Wahid Datangi KPK, Ingin Tutup Celah Pungli di Sektor Pertanahan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid hadir di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan-Ayu Novita-
JAKARTA, DISWAY.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk meminta masukan lembaga antirasuah dalam proses evaluasi dan pembaruan bisnis proses di sektor pertanahan.
“Agendanya gini, mau minta masukan dalam rangka evaluasi bisnis proses di bidang pertanahan,” ujar Nusron kepada wartawan di Gedung KPK.
Nusron menjelaskan bahwa sistem bisnis proses di BPN yang saat ini digunakan sudah berusia lebih dari 15 tahun dan perlu diperbarui agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat.
“Bisnis proses yang ada hari ini usianya sudah 15 tahun dan sudah tidak lagi relevan,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa pembaruan sistem layanan pertanahan menjadi langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, sekaligus menutup peluang terjadinya pungutan liar (pungli) dalam pelayanan publik.
“Sekaligus dalam rangka menyusun bisnis proses yang baru ini, kita mau minta masukan di mana letak-letak celah pungli akan kita tutup,” kata Nusron.
Kolaborasi Lama ATR/BPN dan KPK, Penyederhanaan Layanan
Lebih lanjut, Nusron mengungkapkan bahwa Kementerian ATR/BPN dan KPK telah lama menjalin kerja sama strategis dalam berbagai program reformasi tata kelola pertanahan, di antaranya:
- Pelayanan sertifikasi tanah
- Persetujuan substansi tata ruang
- Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
- Reforma agraria
BACA JUGA:Purbaya Bilang Tambahan Dana LPDP dari Uang Korupsi CPO Rp13 Triliun Tak Bisa Tahun Ini
Menurut Nusron, kerja sama tersebut merupakan bagian dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang telah berlangsung lebih dari tujuh tahun.
“Ini mau kita wujudkan bersama-sama, karena sudah berjalan lama, sudah lebih dari tujuh tahun kerja samanya. Nah, kita mau minta masukan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: