MSCI Ubah Aturan Main, Saham IHSG Bisa Tersingkir dari Indeks Global

MSCI Ubah Aturan Main, Saham IHSG Bisa Tersingkir dari Indeks Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali melemah pada perdagangan Jumat, 14 November 2025, di tengah tekanan bertubi-tubi mulai dari pelemahan rupiah, sinyal negatif teknikal, hingga sentimen muram dari Wall Street.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pasar saham Indonesia kembali diguncang kabar tak sedap.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 34,33 poin atau 0,42% ke level 8.082,82, melanjutkan pelemahan sejak awal pekan.

Penyebabnya adalah dokumen konsultasi dari MSCI Inc. yang menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor.

Laporan tersebut membahas rencana perubahan metode perhitungan free float yakni porsi saham yang diperdagangkan publik untuk pasar Indonesia.

BACA JUGA:Prabowo Puas IHSG Tembus Rp8.000 Tertinggi Sepanjang Sejarah RI

Jika diterapkan, perubahan ini bisa menurunkan bobot saham-saham lokal dalam indeks global MSCI, yang berarti potensi berkurangnya aliran dana asing ke pasar domestik.

Akibat kabar ini, IHSG sempat merosot hingga 3,8%, menjadi penurunan harian terbesar sejak April 2025 dilansir dari Bloomberg. 

Saat ini, saham Indonesia hanya menyumbang sekitar 1,1% dari MSCI Emerging Markets Index.

BACA JUGA:IHSG Anjlok Usai Reshuffle, Menkeu Purbaya Pengganti Sri Mulyani Yakin Ekonomi Bakal Pulih dalam 2 Pekan

Dengan banyaknya emiten ber-free float rendah bahkan di bawah 10%, Indonesia menjadi salah satu pasar paling berisiko terkena imbas perubahan kebijakan MSCI.

Beberapa analis menduga, momentum ini juga dimanfaatkan investor untuk take profit setelah IHSG mencatat kenaikan lima hari berturut-turut pekan lalu.

Namun, bagi banyak pihak, kejadian ini menunjukkan tingginya volatilitas pasar Indonesia.

BACA JUGA:Dua Hari Aksi Demo, IHSG Terpuruk! Ekonom Warning Indonesia Hadapi Krisis Baru

“Pelaku pasar masih trauma dengan kasus awal tahun ketika Barito dan Petrindo Jaya Kreasi batal masuk indeks MSCI,” ujar Tareck Horchani dari Maybank Securities Singapura.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads