bannerdiswayaward

Mengawal MBG dari Hulu ke Hilir: Pengawasan Dapur Diperketat, Gizi Terjaga, Anak-anak Sehat!

Mengawal MBG dari Hulu ke Hilir: Pengawasan Dapur Diperketat, Gizi Terjaga, Anak-anak Sehat!

Potret salah satu SPPG yang menyiapkan MBG untuk didistribusikan ke sekolah penerima-Disway.id/Candra Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangatlah membutuhkan kerja keras dari semua pihak. 

Dimulai dari Hulu, regulasi MBG diperketat agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur di mana MBG diolah mampu menyajikan menu bergizi dan berkualitas baik. 

Hal itulah yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah Jakarta Barat, mencegah kejadian luar biasa (keracunan) dalam menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG).

BACA JUGA:SPPG Jadi Garda Terdepan Sajikan Menu MBG Berkualitas

Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana, menegaskan pentingnya Critical Control Point (CCP) untuk menjamin kualitas penyediaan Makan Bergizi Grtais (MBG). 

"Hampir kurang lebih 10-11 bulan kita melaksanakan tugas ini, kita melayani siswa, tidak ada satupun yang terjadi persoalan seperti kejadian luar biasa (keracunan)," ujar Yudha, dikutip Jumat, 7 November 2025.

Sejatinya, kata Yudha, kejadian luar biasa itu dapat dicegah apabila di setiap SPPG serius menjaga Critical Control Point (CCP) tersebut.

"Kita punya tips yang nampaknya perlu kita pahami bersama bahwa sebetulnya kejadian ini kita bisa minimalisir apabila kita betul-betul menjaga critical control point," tuturnya.

Adapun CCP dalam sistem keamanan pangan yakni titik di mana bahaya dapat dicegah atau dihilangkan. Bisa juga mengurangi bahaya keamanan pangan hingga tingkat yang dapat diterima.

Yudha mengemukakan, pihaknya menerapkan CCP sejak awal pembuatan menu hingga tahap akhir, yang mengharuskan memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).

"Kita pastikan AKG, terpenuhi. Jadi dipastikan mulai dari AKG. Pemilihan menu, kemarin beberapa waktu sering ada persoalan terkait susu yang ada gulanya begitu ya," jelas Yudha.

BACA JUGA:Rapat Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG Bahas 3 Agenda Lintas K/L

"Itu sudah dipastikan bahwa setiap pelatihan yang diberikan dari BGN (Badan Gizi Nasional) dipastikan untuk tidak menggunakan susu yang kadar gulanya tinggi," sambungnya.

Proses persiapan distribusi

Yudha menjelaskan, ditahap persiapan akan ada supplier yang akan mensuplai kebutuhan di dapur. Jadi ketika supplier datang ada tim ahli gizi yang melakukan monitoring kesiapan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads