bannerdiswayaward

Buka Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Ajak Guru Wujudkan Integrasi Ilmu dan Iman

Buka Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Ajak Guru Wujudkan Integrasi Ilmu dan Iman

Menag juga menekankan pentingnya mengintegrasikan antara ilmu dan iman dalam dunia pendidikan. Ia menilai bahwa pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa spiritualitas akan kehilangan arah moral.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka secara resmi kegiatan Kick Off Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (12/11/2025).

Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Guru Nasional yang akan digelar secara serentak di berbagai daerah di Indonesia.

BACA JUGA:Pramono Pastikan Tidak Ada Pemangkasan Subsidi Pangan Murah di APBD DKI 2026

BACA JUGA:Kejagung Selidiki Dugaan Kejanggalan Investasi Telkom dan GoTo

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menyampaikan pandangan filosofis tentang makna dan keteladanan seorang guru. Menurutnya, guru bukan sekadar pengajar ilmu, tetapi juga penyalur cahaya bagi jiwa manusia.

“Guru bukan hanya mengisi pikiran, tetapi menumbuhkan kesadaran dan meluruskan jalan berpikir. Dalam pandangan Islam, guru adalah warasatul anbiya (pewaris para nabi) yang meneruskan cahaya ilmu dan nilai kehidupan,” ungkap Menag.

Menag juga menekankan pentingnya mengintegrasikan antara ilmu dan iman dalam dunia pendidikan. 

Ia menilai bahwa pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa spiritualitas akan kehilangan arah moral.

BACA JUGA:AQUA Menangi Anugerah Produk Indonesia 2025, Tegaskan Komitmen Hidrasi Sehat

BACA JUGA:Lirik Lagu ITZY Tunnel Vision dan Maknanya, Bukti Perjalanan Penuh Rintangan Menuju Kesuksesan!

“Madrasah harus menjadi pusat pencerahan baru. Tempat lahirnya generasi berilmu, beriman, dan berakhlak. Sekolah dan madrasah sejatinya memiliki tujuan yang sama, tetapi madrasah menambahkan dimensi hikmah dan spiritual,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag turut mengenang sosok ayahnya yang merupakan seorang guru di sekolah rakyat. 

Dengan penuh haru, ia menuturkan bagaimana sang ayah tetap mengajar meskipun dalam keterbatasan.

“Guru sejati bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi mentransformasi kesadaran dan keikhlasan. Itulah keteladanan yang harus kita hidupkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads