Ditolak Sana-sini oleh Kader Gerindra, Catatan Buruk Budi Arie Tak Kunjung Usai: Terlalu Pragmatik
Pengamat sebut fenomena penolakan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi yang mau masuk kader Gerindra menunjukan catatan buruknya tak kunjung usai-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Projo, Budi Arie dikenal sebagai loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, kini Ia menyatakan keinginanya t untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
BACA JUGA:Kata Bro Ron Soal Budi Arie Sebut Projo Bukan Pro Jokowi: Branding Pribadinya Hilang!
BACA JUGA:PSI Tegas Tolak Kehadiran Budi Arie, Bro Ron: Gak Ada Gunanya Menampung Pengkhianat Jokowi!
Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai bahwa Budi Arie memiliki sikap yang pragmatis dalam berpolitik.
"Jika dianggap Budi Arie loyalis Jokowi tetapi bersiap mengkhianati Jokowi, itu memang karakter dirinya yang pragmatis," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin 17 November 2025.
Menurutnya, pilihan Budi Arie untuk bergabung dengan Gerindra wajar karena kepentingan politiknya ke depan.
Sebagai seorang politisi, Budi Arie menyadari bahwa kekuasaan kini berada di tangan Prabowo, dan jika tidak merapat ke Gerindra, karir politiknya bisa tamat.
Selain itu, Budi Arie juga dilanda masalah terkait kasus judi online (Judol), yang semakin memperkecil ruang geraknya dalam dunia politik.
Pasca direshuffle, ia akan sulit untuk mencari pendanaan politiknya jika tidak merapat ke Gerindra.
"Pasca reshuffle kemarin, Budi Arie semakin terpinggirkan dalam politik. Jika tidak merapat ke Prabowo, karir politiknya akan perlahan-lahan tenggelam," jelasnya.
Namun, bergabung dengan Gerindra juga tidak akan semulus yang dibayangkan. Meski partai Gerindra bersifat terbuka, ada kemungkinan Budi Arie dan Projo akan mendapat penolakan dari berbagai elemen partai, baik relawan, sayap partai, maupun elite-elite partai.
"Budi Arie tidak akan mulus untuk bergabung bersama Gerindra," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: