Pasca Ledakan SMAN 72 Jakarta, Sejumlah Siswa Minta Pindah, Kepala Sekolah Buka Suara
Kepala SMAN 72, Tetty Helena Simbolon menjelaskan bahwa proses pindah sekolah harus menunggu semester belajar selesai di tahun ini. Tidak bisa melakukan proses pemindahan secara tiba-tiba (langsung).-Disway/Candra Pratama-
BACA JUGA:Kasus Dugaan Perundungan di SMPN 19 Tangsel, DPR Soroti Pelaksanaan Permendikbudristek
BACA JUGA:Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Minta Maaf Soal Ucapan Tak Perlu Ahli Gizi dalam Program MBG
"Tatap muka itu belajar penuh dari jam 6.30 sampai dengan jam 15.00 hari ini. Tapi memang sebagian itu masih sekitar 70% yang masuk, dan sisanya ya mereka PJJ (pembelajaran jarak jauh) belajar di rumah," imbuhnya.
Sebelumnya, siswi yang duduk di kelas X SMAN 72 Jakarta mengungkapkan bahwa dirinya sudah rindu dengan suasana sekolah, setelah sepekan melakukan pembelajaran secara online.
"Ya kangen sih sama temen-temen. Rindu suasananya, apalagi kan kemarin belajarnya online udah kaya pas jaman covid," kata seorang siswi berinisial R, saat ditemui Disway usai pulang sekolah, Senin.
Dia bilang, proses pembelajaran sudah mulai kembali seperti sedia kala. Hanya saja ketambahan pihak psikolog yang mendampingi di ruang kelas.
BACA JUGA:Tekuak di Rekonstruksi, Kejinya Eksekusi Penculikan yang Berujung Kematian MIP Sang Kacab Bank BUMN
"Ada kaya psikolog gitu. Mereka datang ke kelas nerangin soal kesehatan mental. Terus kalau ada yang mau konsul bisa langsung sama mereka," kata R.
Sementara itu, seorang siswa berinisial D, juga mengungkapkan proses kegiatan pembelajaran tatap muka di SMAN 72 Jakarta pasca terjadinya insiden ledakan beberapa pekan lalu.
Dia mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka hari ini ikut didampingi oleh psikolog dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
"Ini (belajar) udah seperti biasa aja sih, kita belajar semangat lah, tapi ada psikolog juga," kata D, saat ditemui Disway usai pulang sekolah, Senin, 17 November 2025.
Psikolog itu, kata dia, masuk ke setiap ruang kelas untuk memberikan arahan soal kondisi mental hingga penanganan pemulihan.
BACA JUGA:Cegah Inflasi Pangan, BGN Minta Pemda Dorong Pemanfaatan Lahan Untuk Bertani dan Beternak
BACA JUGA:Angka Utang Pinjol Ngeri-ngeri Sedap, Ekonom: Cerminan Tekanan Ekonomi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
