bannerdiswayaward

Akhirnya Luhut Buka-Bukaan Fakta Kontroversi Bandara IMIP Morowali, Ungkit Hilirisasi

Akhirnya Luhut Buka-Bukaan Fakta Kontroversi Bandara IMIP Morowali, Ungkit Hilirisasi

Ilustrasi: Bandara IMIP Morowali yang Disebut Beroperasi Tanpa Izin--Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah keberadaan Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bergulir menjadi perbincangan publik, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya angkat suara.

Ia buka-bukaan terkait polemik kawasan industri Morowali, termasuk kontroversi pembangunan bandaranya.

Dalam penjelasan resminya, Luhut memaparkan secara rinci sejarah hilirisasi, dinamika investasi, hingga isu kedaulatan yang ramai diperbincangkan publik tersebut.

BACA JUGA:Connie Bakrie Buat Surat Terbuka ke Prabowo, Bandara IMIP Morowali Ternyata Sudah Berstatus Internasional

Mulanya, Luhut menegaskan bahwa hilirisasi merupakan gagasan lama yang telah ia rintis sejak menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada 2001.

Program tersebut menjadi fondasi pengembangan kawasan industri yang kini tersebar di berbagai daerah, termasuk Morowali.

“Sejak awal kami melihat perlunya perubahan besar agar Indonesia mendapat nilai tambah lebih baik dari sumber daya yang kita miliki,” ujar Luhut, dikutip dari keterangannya, Senin (1/12/2025).

Menurutnya, pembangunan kawasan industri Morowali merupakan tonggak penting. Proyek tersebut dirintis pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dilanjutkan hingga diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut menjelaskan bahwa mencari investor dengan teknologi dan kesiapan finansial ketika itu bukan perkara mudah.

BACA JUGA:Menkeu Akui Tak Ada Petugas Bea Cukai di Bandara IMIP, Bakal Tempatkan Personel Jika Diminta

Dari berbagai negara, hanya Tiongkok yang dinilai siap memenuhi kebutuhan pembangunan industri nikel terintegrasi.

“Atas izin Presiden Joko Widodo, saya bertemu Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar mereka berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi,” ujarnya.

Ia mengakui bahwa penghentian ekspor bijih nikel sempat memunculkan penolakan dari sejumlah menteri. Namun setelah pembahasan mendalam, Presiden Jokowi menyetujui usulan hilirisasi penuh—yang kini menghasilkan ekspor US$ 34 miliar pada tahun lalu, dan diprediksi meningkat hingga US$ 38 miliar tahun ini.

Empat Syarat Ketat bagi Investor Asing

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads