bannerdiswayaward

Mendagri Minta Aparat Investigasi Asal Kayu Gelondongan di Lokasi Banjir Sumut

Mendagri Minta Aparat Investigasi Asal Kayu Gelondongan di Lokasi Banjir Sumut

Tito menekankan bahwa saat ini ada 2 kemungkinan asal kayu tersebut yaitu ilegal loging dan kayu yang sudah lapuk.-Disway/Anisha Aprilia -

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan pemerintah bakal melakukan investigasi untuk mengetahui asal kayu gelondongan yang terbawa arus banjir di Sumatera.

Tito menjelaskan, bahwa investigasi itu diperlukan untuk memastikan asal-usul kayu tersebut sebelum pemerintah mengambil kesimpulan.

BACA JUGA:Ratusan Anak Jadi Korban Banjir Sumatera, Tim Dokter IDAI Turun Langsung Tanggap Bencana

BACA JUGA:ATR/BPN Buka Layanan hingga Akhir Pekan, Nusron Perintahkan Kebijakan Khusus

"Itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum yang ada di sana. Kami enggak bisa menjawabnya dulu sekarang," ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin, 1 Desember 2025.

Eks Kapolri ini menegaskan belum memiliki informasi yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan kepastian kepada publik.

Namun, ia menekankan bahwa saat ini ada 2 kemungkinan asal kayu tersebut yaitu ilegal loging dan kayu yang sudah lapuk.

BACA JUGA:Polemik PBNU: Pelanggaran Berat, Bukan Perselisihan

BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II Dimulai, Kementerian PU Targetkan Rampung 2026

"Soal kayu gelondongan, saya jujur aja belum tahu jawabannya. Ada yang berkembang bahwa itu katanya illegal logging, ada juga yang itu katanya kayu yang sudah lapuk," ujar Tito.

Sebagai informasi, tumpukan kayu usai terjadinya banjir bandang di Sumatera Utara menuai perbincangan publik.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengatakan pihaknya akan mengecek apakah keberadaan kayu itu berkaitan dengan pembalakan liar.

"Ya, nanti kita lihat ya," ujar Bobby saat ditanya wartawan saat meninjau pasokan bantuan banjir di Lanud Soewondo, Kota Medan, Kamis, 27 November 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads