Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Pupuskan Niat Mulia Bu Par, Tabungan Anak Yatim Rp5 Juta Hangus

Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Pupuskan Niat Mulia Bu Par, Tabungan Anak Yatim Rp5 Juta Hangus

Di balik kobaran api yang melahap Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, tersimpan kisah pilu seorang pedagang buah, Par (60 tahun).--Dimas Rafi

JAKARTA, DISWAY.ID - Di balik kobaran api yang melahap Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, tersimpan kisah pilu seorang pedagang buah, Par (60 tahun).

Kebakaran yang diduga berasal dari los buah blok C2 pukul 07:15 mengakibatkan ratusan ruko hangus terbakar, salah satunya milik wanita paruh baya itu.

Niat tulusnya menyisihkan sedikit rezeki untuk anak yatim harus kandas seketika setelah kebakaran hebat menghanguskan seluruh lapak dan harta bendanya.

BACA JUGA:Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Bukan Kali Pertama, Apa yang Salah? Ini Kata Kapolres

Wanita paruh baya itu menjelaskan bahwa seluruh barang dagangan, uang tunai, hingga tabungan yang disimpannya ludes terbakar tanpa sisa.

"Semua barang-barang saya habis. Mau duit, mau apa saja yang di dalam laci, habis semua," jelas Par di lokasi kejadian pada Senin, 15 Desember 2025.

BACA JUGA:Kondisi Terkini Lokasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, BPBD DKI Ungkap Data Terbaru

Wanita asal Purwodadi Jawa Timur mengaku sedih ketika mengetahui uang tabungan yang ia pisahkan khusus untuk anak yatim ikut termakan si jago merah.

Par juga menerangkan alasan dirinya menyimpan uang tunai di kaleng karena mengikuti kebiasaan orang tua dahulu, terpisah dari tabungan pribadinya.

"Kalau orang tua dulu kan di kaleng buat tabungan. Untuk yatim dipisah, untuk kita sendiri," tutur dia.

BACA JUGA:Dirut Terra Drone Dijerat 3 Pasal Berlapis, Dinilai Lakukan Kelalaian Berat hingga Picu Kebakaran Maut

Namun api tak memberi ampun. Kaleng berisi tabungan itu ikut terbakar bersama tempat dagangannya.

"Iya, yang di kaleng, di bawah kasur. Nggak ada yang selamat. Ini saja kebakar makanya kita lari, rusak semua, nggak ada yang kemakan," jelas Par.

Ia memperkirakan, uang dalam kaleng tersebut mencapai sekitar Rp5 juta. Jumlah yang baginya sangat besar, hasil menyisihkan sedikit demi sedikit dari keuntungan berdagang buah setiap hari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads