Islah Bahrawi Buka-bukaan Konflik PB NU: Ada Orang Bersorban Mencari Cuan di NU

Islah Bahrawi Buka-bukaan Konflik PB NU: Ada Orang Bersorban Mencari Cuan di NU

Dalam podcast di Akbar Faizal Uncensored, Islah Bahrawi buka-bukaan konflik NU yang terus bergulir yang merutnya karena adanya orang bersorban mencari cuan dalam tubuh PB NU.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID -  Dalam podcast di Akbar Faizal Uncensored, Islah Bahrawi buka-bukaan konflik NU yang terus bergulir yang menurutnya karena adanya orang bersorban mencari cuan dalam tubuh PB NU.

Pada kesempatan ini, Islah menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) merupakan ruh negara dan NU tidak pernah menjadi pemberontak di negara ini.

Menurutnya, semua keyakinanya tak lepas dari keberadaan di lingkungan NU yang dimulai dari kakeknya yang memiliki guru yang sama dengan Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri NU.

Islah menyampaikan bahwa konflik di tubuh PB NU merupakan permasalahan tambang, bahkan Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia ini berani beradu debat jika ada pihak yang menyangsikan pernyataannya tersebut.

“Untuk kiai-kiai yang doyan uang, yang hanya mencari cuan di dalam tubuh PB NU itu saya sudah anggap bukan kiai lagi. Saya anggap dia penumpang gelap di NU. Dia hanya ingin membajak jubah-jubah kesalihan,” tegasnya.

BACA JUGA:Tak Ada Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, Diganti Acara Doa untuk Bencana Sumatera

BACA JUGA:Gerakan Ayah Mengambil Rapor Program BKKBN Tuai Pro dan Kontra, Netizen: Menabur Garam di Atas Luka Batin Anak

Keyakinan Islah terhadap kasus ini tak lepas karena dirinya pernah diminta dari salah satu anggota NU untuk melakukan due diligence atau pengujuan uji tuntas atas proposal tambang yang bisnis tambang yang diajukan oleh salah satu perusahaan yang bernama PT APN atau PT. Anugerah Perdana Nusantara.

“Saat saya membaca proposal tersebut banyak poin-poin yang tidak menguntungkan NU, salah satunya deposit kepada ESDM yang ditanggung oleh NU, bahkan kerusakan alat berat harus ditanggung oleh NU,” terangnya.

Islah menyampaikan dari proposal tersebut terlihat jika banyak perjanjian yang memberatkan bahkan terlihat NU seperti sapi perah yang dibebankan dengan berbagai kewajiban dalam pengelolaan tambang dengan pembagian sekitar 30 untuk NU dan 70 untuk pengelola.

Dari permasalahan tambang ini, Islah menyampaikan bahwa ada personal-personal yang menjadi PB NU sebagai tempat mencari cuan, bahkan sebagai emsin uang dalam Pemilu 2029 mendatang.

BACA JUGA:BPKN RI Ingatkan Risiko Konsumen di Era Perkembangan Digital dan AI, Dorong Penguatan Literasi

BACA JUGA:Pramono Bakal Umumkan Besaran UMP Jakarta 2026 Paling Lambat 24 Desember

“NU tidak hanya punya basis massa yang banyak, punya daya pikat karena berbasis agama dan juga punya tambang, sehingga menjadikan NU memiliki daya pikat untuk Pemilu 2029,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads