Erros Kanan
Erros Djarot (kanan) memperlihatkan sebuah halaman surat kabar pada Megawati. Foto ini disebutkan Megawati datang ke kantor media Detik.--
Terbang ke Syria Minggu pagi lalu saya hanya membawa satu buku: 75 Tahun Erros Djarot. Yakni kumpulan tulisan kenangan dari teman-temannya yang banyak itu.
Enaknya membaca buku seperti ini tidak harus runtut dari halaman pertama. Saya mulai dari tulisan kakaknya: Slamet Rahardjo. Begitu istimewa hubungan kakak-adik ini.
Saya membayangkan bagaimana jika salah satunya nanti meninggal dunia: yang masih hidup akan seperti orang berjalan yang tanpa bayangan.
Hubungannya dengan Erros memang ia gambarkan seperti orang dan bayangannya. Tidak mungkin orangnya berjalan ke selatan bayangannya berjalan ke utara.
Dalam istilah lain hubungan keduanya seperti Slamet Rahardjo dan Teuku Umar dalam film Tjoet Nja' Dhien. Film itu disutradarai adik Teuku Umar: Erros Djarot.
Film itu monumen abadi bagi Erros di dunia sinema. Sekali bikin film, Erros sukses luar biasa. Demikian juga ketika sekali bikin lagu: Badai Pasti Berlalu.
Secara pribadi lagu itu telah membuat saya tegar dan optimistis. Setiap kali terkena badai saya selalu teringat: badai pasti berlalu. Kebetulan ada pepatah Tiongkok yang senada dengan itu: "mendung setebal apa pun tidak akan pernah bergelayut di satu tempat sepanjang waktu."
Tentu antara badan dan bayangan tidak akan sama persis. Pun Slamet dan Erros. Slamet tidak pernah terjun ke dunia politik. Sedang Erros tergolong sutradara dalam perpolitikan.
Itu diuraikan dengan sangat baik oleh Laksamana Sukardi di bagian tengah buku. Bagi yang ingin tahu pasang naiknya Megawati Soekarnoputri beberapa bagian di buku ini menceritakannya.
Erros dan Laks senasib: seperti kulit yang terpisah dari kacangnya ¬¬–sama-sama terpisah dari Megawati.
Peran Laks juga besar di balik Megawati –tapi Laks mengakui peran Erros lebih dominan. Laks diperlukan kalau sudah menyangkut ekonomi.
Buku ini mengingatkan kesalahan saya saat menulis siapa saja ekonom lulusan ITB: seharusnya ada nama Laks di tulisan saya itu.
Bedanya Laks sempat menikmati hasil perjuangan itu. Ia pernah menjabat anggota DPR dan jadi menteri BUMN. Erros tetap menjadi Erros.
Begitu besar peran Erros menyutradarai penampilan Megawati –sejak masih ditindas oleh Orde Baru. Tapi Erros langsung tersingkir saat Megawati terpilih sebagai wakil presiden.
"Ajudan'' istimewa Megawatilah yang disebut sebagai pemisahnya: Taufiq Kiemas –suami Megawati saat itu.
Akses Erros ke Mega langsung diputus. Mega, menurut buku itu, sadar akan situasi baru itu, tapi tidak bisa mengubahnya.
Padahal sebelum itu Mega selalu konsultasi dengan Erros. Dalam komunikasi itu nama Erros disamarkan dengan kode Si Kumis –agar tidak diendus intelijen penguasa. Yang dimaksud Si Kumis tentu Erros meskipun Slamet Umar juga berkumis yang sangat mirip.
Tidak hanya Erros dan Laks yang tersisih dari dunia baru Megawati. Pun Kwik Kian Gie. Kabinet Presiden Megawati, tulis Laks, justru dipercayakan pada kelompok "Mafia Berkeley-nya Orde Baru" –yang dulu memusuhi mereka.
Erros memperjuangkan awal kebangkitan Megawati juga lewat media. Dan sekali menjadi orang media, Erros juga luar biasa: mendirikan tabloid Detik. Khusus membahas politik –justru di saat bicara politik masih sensi. Ia berani melawan arus. Sukses besar. Oplahnya terbesar. Lalu dibredel bersama TEMPO dan Editor.

--
Di kemudian hari, nama Detik dipakai untuk Detik.com. Yakni ketika mantan pemimpin redaksi tabloid Detik Budiono, mendirikan Detik.com. Sukses. Pun secara finansial. Ketika nama Detik.com sudah sangat besar Budiono menjualnya ke grup Chairul Tanjung. Tetap terbesar. Pun secara komersial.
Satu-satunya yang Erros terjuni dan tidak sukses adalah ketika mendirikan partai politik sendiri: Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK). Atau nama resminya Partai Nasional Banteng Kemerdekaan. Banyak aktivis tergabung ke partai itu. "Aktivis binaan saya pun banyak yang ke PNBK," tulis Jumhur Hidayat di bagian lain buku ini.
Maka Erros seperti tersingkir dua kali: dari PDI-Perjuangan dan dari perpolitikan pada umumnya. Penyebabnya sama: permainan uang. Partainya gagal lolos ke Senayan karena kalah dengan permainan uang dalam bisnis suara di Pemilu. Secara pribadi ia ''kalah'' di PDI-Perjuangan karena satu konglomerat tidak suka Erros berpengaruh atas Megawati dan partai politik.
Erros digambarkan oleh Butet Kartaredjasa sebagai pejuang ideologi Marhaenis sejati. Sukarnois yang Marhaenis.
Butet sendiri mengaku juga bermarhaen dari mentor yang sama dengan Erros: Bagong Kussudiardjo, bapaknya yang juga Marhaenis.
Sebagai Marhaenis sejati, Erros sampai masa tuanya sekarang ini masih ikut terjun ke lapangan. Lihatlah kiprahnya dalam membela rakyat di kasus Pantai Indah Kapuk (PIK-2).
Tentu saya baca juga tulisan para mantan awak Detik. Sastrawan terkemuka AS Laksana ternyata pernah jadi penulis pemula di media itu.
Seperti umumnya tokoh politik, Erros juga rajin membina kader. Arif Afandi, mantan pemred Jawa Pos, menjadi saksinya.
Saat Arif masih berkantor di Yogyakarta, Erros selalu ke kantornya. Diskusi apa saja dengan anak-anak muda di Yogyakarta. Arif memberikan gelar ke Erros sebagai ''kakak pembina''.
Hubungan dekat itu yang membuat Arif bisa jadi saksi: betapa Erros berperan besar menjadikan Megawati kali pertama sebagai ketua umum PDI. Yakni di Kongres PDI di Surabaya –yang oleh penguasa saat itu dianggap illegal.
Arif mengikuti Kongres itu dari dekat karena ada Erros di situ. Erroslah yang menghubungi banyak jenderal. Juga pusat-pusat intelijen. Agar Megawati bisa diterima sebagai kenyataan politik yang baru.
Membaca buku ini saya mendapat pelajaran sekali lagi: pergerakan memerlukan peran tangan kanan dan kiri dan setelah berhasil tangan kanan itu dipotong sendiri oleh yang menikmati keberhasilan itu.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 22 September 2025: Umur Pendek
Bahtiar HS
Ustadz Muntazham, Ya saya agak gegabah menuliskan tentang ini di komentar CHDI, yg dibaca banyak orang. Secara medis pasti akan bertolak belakang. Bahkan yang non medis pun. Kelebihan gula minum larutan gula. Sangat tidak masuk akal. Mmg ini hanya berdasar pengalaman yg pernah diterapi spt itu. Ada yang berhasil. Ada yang tidak, umumnya karena tidak mematuhi larangan lain misalnya tetap konsumsi karbohidrat atau sumber gula lainnya. Jadi gulanya tetap tinggi. Intinya perlu pengawalan/pendampingan ketat utk penanganan ini. Namun selama menangani bbrp orang, teman saya ini blm pernah menemui hingga yg ditangani mengalami lonjakan gula atau na'udzu billah hingga meninggal. Ada yang tidak berhasil, ya dg beberapa catatan di atas. Tp memang tidak bs diterapkan sembarang orang tanpa pengawalan. Komentar saya hanya ingin menunjukkan bahwa ada jenis terapi model bgt. Yg nampak spt tidak mungkin. Apalagi susah dijelaskan secara medis. Mekanismenya bagaimana kok gula bisa menurunkan kadar gula. Tp ada yg berhasil (sebelumnya dia juga menolak. Tp krn sdh kemana2 gak ada hasil, akhirnya mau mencoba. Dan ada perbaikan). Kalau memang dirasa konten tersebut BERBAHAYA, monggo mimin Disway CHDI men-takedown konten tersebut, utk menghindari hal2 yang tidak diinginkan. Sebelumnya saya mohon maaf. Terima kasih Ustadz Muntazham masukannya
Taufik Hidayat
Waduh Abah DI sedang dalam perjalanan ke Suriah, hampir dipastikan terbang ke Damaskus, kota yang konon paling tua dan terus menerus dihuni manusia ? Saya jadi ingat dua kisah yang kembali akan jadi dongeng : pertama sebuah buku percakapan bahasa Arab yang saya beli di toko buku kesayangan , toko buku Borders di Singapura yang kini sudah tutup. Buku itu bercerita banyak tentang Suriah dan Lebanon, tentang Aleppo , tentang monumen cantik peninggalan era Romawi. Tentang masjid Masjid Agung Umayyah yang terkenal. Semoga semua tempat itu masih utuh tidak hancur karena perang! Kedua tentang perjalanan singkat saya mampir di Damaskus tapi hanya di bandara saja . lebih 25 tahun lalu dari London Heathrow saya mau ke Amman. Ternyata pesawat A320 British Airways transit sekitar 1 jam saja di Bandara Damaskus . Uniknya di pesawat ini saya berkenalan dengan emak emak cantik yang turun di Damaskus dan juga Bapak Bapak yang juga turun di Amman. Ya bilang bareng aja naik taksi ke kota dari Queen Alia Int Airpier karena dia dijemput saudaranya . Eh eh saya kemudian diantar ke hotel dan setelah itu saya diminta ongkos 5 JD. Ternyata patungan taksi he he he .. luamayan dibanding bayar sendiri sekitar 15 JD sih .. Semoga masih bisa suatu saat nanti ke Suriah…. siapa tahu diajak Abah DI..
heru santoso
Note 37 (catatan perjalanan) . . . . --- Langkah kakiku tergoda oleh pemudi yang sedang asyik live membuat konten dh background danau. Berpakaian tradisional Hanfu lengkap dengan riasan profesional menambah jumlah iiiii. // Aku tidak mengganggunya dan terus menyusuri tepian westlake. Trotoar disini bukan sekedar fasilitas jalan. Namun menyerupai panggung festival di bantaran alam telaga yang romantis. // Letaknya di pusat kota Xihu. Tepatnya, kota yg lahir di tepian telaga itu. Pun kuil dan pagoda didirikan. Entah sejak kapan. // Kini area itu lebih ditata apik. Blok komersial modern dengan brand2 international saling berseberangan jalan. Lebarnya lebih 70m namun tidak ada kendaraan: untuk pejalan kaki. // Tidak jauh di sana, UMKM penjaja suvenir dan makanan ringan berjejer rapi. Ada yang menjual gula ulir tradisional atau pernak-pernik khas Hangzhou. Aku beli kepala bebek. 7 Yuan. Relatif mahal, namun penasaran. // Aku istirahat duduk di bangku pinggir trotoar. Tak jauh dari kerumunan orang yg membetuk lingkaran: nonton pertunjukan opera tradisional. // Sambil makan kepala bebek yg ternyata pedas level 4, aku berharap pemandangan lebih "hot" melengkapi romantisnya westlake. Namun meski suhu mencapai 30°C, pengunjung tetap berpakaian sopan. // Budaya ketimuran sangat kental. Jarang terlihat orang berpakaian minim, apalagi two-piece yang dipisahkan udel. // Pemudi yang live konten tiktok tadi masih terus ber-aksi. FYP viral juga butuh ketekunan dan kerja keras!
djokoLodang
-o-- Manajer di sebuah pusat tanaman mendengar salah satu stafnya berbicara dengan seorang pelanggan. "Tidak ada, ... di sini sudah lama tidak ada. ... dan saya tidak tahu kapan datang lagi," kata staf itu. Pelanggan itu pergi, dan manajer menghampiri dengan marah. "Jangan pernah bilang ke pelanggan kalau kita tidak bisa mendapatkan sesuatu! Apa pun yang mereka inginkan, kita selalu bisa memesan dan mengantarkannya. Mengerti?" Staf itu mengangguk. "Jadi, apa yang ia tanyakan tadi?" tanya manajer. "Hujan," jawabnya. --koJo.-
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
PAK DAHLAN ISKAN DI TIMUR TENGAH.. Menghitung hari, bukan hanya untuk bubarnya Kementerian BUMN, tapi juga langkah Pak Dahlan ke Timur Tengah. Kali ini belio ke Suriah. Banyak yang bertanya: apa yang akan dilihat dan dilakukan Pak Dahlan di sana? Pertama tentu saja, dugaan saya, beliau akan melihat sisa-sisa perang. Kota tua Damaskus yang pernah jadi pusat peradaban, kini berjuang bangkit. Pak Dahlan pasti ingin tahu bagaimana rakyatnya tetap bertahan—apakah dengan semangat, atau sekadar pasrah. Kedua, tentu belio mengunjungi pasar-pasar tradisionalnya. Di situlah denyut ekonomi riil paling terasa, bukan di gedung-gedung pemerintah. Dari situ bisa dibandingkan: apakah mereka lebih kreatif dari UMKM kita? Ketiga, Pak Dahlan pasti akan mendatangi masjid bersejarah. Suriah punya banyak, salah satunya Masjid Umayyah di Damaskus. Di sana Pak Dahlan ingin merenung—bahwa kekuasaan sebesar apapun akhirnya runtuh juga. Dan terakhir, Pak Dahlan ingin berbincang dengan rakyat kecil. Apa arti “harapan” bagi mereka, setelah puluhan tahun perang dan embargo. Bisa jadi itu cermin bagi bangsa kita sendiri: jangan sampai sibuk bertengkar, lalu lupa membangun. Begitulah, Timur Tengah selalu mengajarkan hal-hal besar lewat luka yang dalam. Oh ada lagi, pasti beliau pingin menulis tentang: 1). Rumah makan dan makanannya. 2). Wanita-wanitanya, yang 5i ke atas.. He he..
Ustadz Muntazham
Ada SATU TULISAN yang MEMBAHAYAKAN NYAWA di sini. Dan tulisan tersebut DIPAMPANG / DI-ENDORSE oleh pemilik website ini. Tulisan BERBAHAYA yang saya maksud, adalah ini: "Salah satu prinsip terapi yg sy kenal adalah: obati penyakit itu dengan sesuatu itu sendiri. Yg paling sering dicontohkan, obati penyakit gula (diabet) dengan gula. Misalnya dengan minum sari tebu murni. Pastikan betul2 murni air perasan tebu, tdk dicampur gula atau lainnya. Banyak yg berhasil menjaga gula darahnya normal dg cara ini." REALLY? Air perasan tebu adalah larutan GLUKOSA, FRUKTOSA, dan SUKROSA, rumpun keluarga inti GULA yang LANGSUNG DISERAP oleh tubuh. Silakan saja praktekkan metode BERBAHAYA ini ke seluruh penderita diabetes di Indonesia, dan Anda akan melihat LONJAKAN KASUS ekstrem HIPERGLIKEMIA, KOMA DIABETIK, dan KEMATIAN MASSAL. Diabetes itu tubuh TIDAK MAMPU mengatur GLUKOSA. Sari tebu itu GLUKOSA murni. Maka, memberikan GLUKOSA kepada penderita diabetes yang TIDAK BISA mengendalikan GLUKOSA, sama dengan MENUANGKAN BENSIN ke dalam API. Ini adalah RESEP CEPAT menuju KEMATIAN. Lalu kalimat "banyak yang berhasil", ini adalah ANECDOTAL-FALLACY. Tanpa DATA KLINIS, pernyataan ini menjadi TESTIMONI LIAR. Pernyataan komentar BERBAHAYA di atas sangat berpotensi viral karena terdengar "unik" dan "melawan arus". Tapi JIKA diadopsi massal, sekali lagi, bisa menyebabkan LONJAKAN KASUS komplikasi diabetes, yang pada akhirnya MEMBEBANI sistem kesehatan nasional.
djokoLodang
-o-- Guru: "Mengapa kamu terlambat?' Murid: "Ayah saya sedang di rumah sakit...." Tiga hari kemudian.... Guru: "Ayahmu masih di rumah sakit?" Murid: "Masih. ... Ayah saya dokter..." --koJo.-
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
DARI JAWATAN KE PERSERO.. “Jawatan” berasal dari bahasa Melayu, artinya kantor/dinas resmi pemerintah. Di zaman Belanda disebut dienst atau departement. Jadi, “jawatan” adalah bentuk paling awal lembaga usaha/layanan milik negara. Perubahan bentuk hukumnya diatur seiring berganti UU: 1). Jawatan: diatur dalam Peraturan Pemerintah sebelum 1960-an. 2). PN (Perusahaan Negara): UU No. 19/1960. 3). Perum & Persero: UU No. 9/1969, kemudian digantikan UU No. 19/2003 tentang BUMN. 4). PT (Persero): mengikuti UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. POSISI hari ini: 1). Jawatan: sudah tidak ada lagi. 2). Perum: tersisa 5, yaitu Perum Damri, Perum Peruri, Perum Bulog, Perum Jasa Tirta I, dan Perum Jasa Tirta II. 3). PT (Persero): sekitar 90-an BUMN, mencakup energi, telekomunikasi, perbankan, infrastruktur, dll. ### Dengan wacana pembubaran Kementerian BUMN, istilah “BUMN” bisa lenyap, tinggal entitas hukum murni: PT dan Perum. Maka gagasan “Danantara Group” bisa jadi payung baru, mirip sovereign holding.
Liam Then
Salah satu kekhawatiran saya waktu ide MBG dikampanyekan. Awalnya saya mengira proyek MBG bisa dikerjakan oleh UMKM rumah makan yang banyak sekali tersebar di kota-kota. Ndak perlu pakai banyak gaya, pakai tray segala apa. Cukup order ke pelaku rumah usaha rumah makan yang banyak sekali itu, beberapa rumah makan untuk penuhi kebutuhan satu sekolah. Mereka ini pelaku usaha yang sudah berpengalaman, tahu berapa lama makanan tertentu menjadi basi. Mungkin pemenang tender MBG itu, bukan pelaku yang berpengalaman dibidang makanan, sehingga sekenanya saja, anggap kayak masak kondangan.
doni wj
Pada era Bahasa Melayu sebagai akar bahasa Indonesia, Jawat berarti memegang atau mengurus. Mirip dengan kata jabat (serapan bahasa Arab). Ketika diberi akhiran an, Jawatan, berarti wadah (orang -orang) yang mengurus. Pendeknya bisa diartikan kantor. Prasasti Pagaruyung VII dari masa pemerintahan Akendrawarman (Abad XVI) yang berbahasa Sansekerta, Melayu kuna, dan Jawa Kuna memuatnya. Meski tidak lagi banyak digunakan, jawat ternyata berakar dari bahasa Jawa yang berarti memegang. Misal pada kata "jawat asto" atau jabat tangan. Lebih dalam lagi, saya jadi teringat karena baru beberapa bulan lalu berdiskusi, jawat ini sudah dipakai di Kakawin Ramayana dari era Medang (Abad VII-IX) yang berbahasa Jawa Kuna
Bahtiar HS
Kurang satu agendanya Abah, Pak Agus. Yg tak pernah terlewatkan. Kulineran. Di resto2 deket hotel. Atau agak jauhan. Apalagi rasah bayar alias gratisan. Apalagi yg nraktir cantik 5i. Apalagi masakan Suriah (Syrian cuisine) termasuk dalam dapur Levant (Lecantine cuisine) mencakup wilayah Suriah, Lebanon, Palestine. Masakan kambing udah biasa. Spt mansaf, kabsah, kebab halabi, mashawi, kibbeh bil laban, quzi, kota, hari esok atau harissa. Semua berbahan dasar kambing. Gmn bentuk dan rasanya, tunggu oleh2 Abah. Wkwkwk Habis kambing T, terbitlah kambing S.
istianatul muflihah
Catatan nonton series Drama korea Bon Appetit, Your Majesty, Fiksi fantasi, dengan tema romance dan time travel yang mengambil 2 latar waktu. Tahun 2025 dan 1500 an, alias saat Dinasti Joseon. Cerita tentang chef pemenang kompetisi masak di Paris yang terlempar ke masa lalu. Ia lalu menjadi juru masak istana dan berkali kali hampir mati. Setiap episodenya diberi judul nama makanan. Seru melihat proses memasak dan penggambaran rasanya. Haha Drama korea berhasil jadi salah satu strategi diplomasi budaya korea. Lihat betapa banyak anak muda (dan tidak muda) yang jadi penggemarnya.
djokoLodang
-o-- JUJUR SADAR ... Tentu jangan semua pegawai otomatis masuk Danantara. Harus hanya yang benar-benar memenuhi syarat meritokrasi. ... -o-- 1) + Kamu menemukan tas berisi uang 50-ribu dolar AS. Apa yang akan kamu lakukan? - Aku berupaya mencari pemiliknya dan mengembalikannya. + Bila tidak berhasil? - Aku tulis di kolom komentar Disway dan minta tolong para pembaca menemukan pemiliknya *) Kau bodoh! Kau belum tentu jujur. 2) + Kamu menemukan uang 50 ribu dolar di jalan. Apa yang akan kamu lakukan? - Aku akan meninggalkan kota ini. Mulai penghidupan baru di tempat lain di mana tidak ada orang yang kenal aku. *) Kamu bajingan! Kamu tidak jujur! 3) + Kamu menemukan uang 50 ribu dolar di jalan. Apa yang akan kamu lakukan? - Aku tidak tahu! Kalau masih sadar, aku akan cari pemiliknya. Bila perlu, minta bantuan Disway. Tetapi, kalau aku tidak sadar, aku akan pergi le lota lain dan menikmati uang itu. Sungguh, aku tidak tahu. Yang pasti, aku akan bertindak sesuai tingkat kesadaranku saat itu. *) Bagus! Kau benar-benar jujur!! --0-
Marjan
Nostalgia. Akhir tahun 70an hingga awal 80an. Naik Kereta Api dari stasiun Banjar ke stasiun Tugu Jogja. Meski beli tiket, kadang kebagian kursi. Kadang berdiri. Berdesakan. Pernah juga terpaksa duduk dengan masinis. Di stasiun kroya, sambil nunggu kereta berangkat, membeli pecel. Lalabnya ada tolod, bunga turi, daun singkong, daun kangkung, kecambah, dan irisan pepaya setengah matang. Bumbunya kacang. Kerupuk udang. Berbagi pecel dengan masinis. Satu kali perjalanan pernah kehilangan tas. Lapor ke sekuriti tapi tetap tidak ketemu. Sekarang, perjalanan Cirebon - Jakarta lebih suka naik PT. KAI. Kelas ekonomi naik dari stasiun Parujakan. Kelas bisnis naik dari stasiun Kejaksan. Sesekali kalau terpaksa naik kelas eksekutif. Tentu saja saya mengamati perbedaan kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Dinginnya sama. Keamanan sama. Yang beda jumlah kursi dan bentuk kursi. Kenyamanan kelas ekonomi sedikit terganggu lutut terlalu dekat ke kursi depan. Bisa dipahami karena biaya per trip tiap gerbong sama. Penumpang kelas ekonomi tidak lagi menderita. Inilah salah satu manfaat adanya BuMN bagi rakyat. Buah hasil studi banding direksi PT. KAI dan menteri BUMN ke Tiongkok. Menteri itu tidak hanya bicara teknis, tapi urusan senyum Direktur pun dibenahi. Saya tidak menuliskan siapa-siapa orangnya. Yang jelas, Tuhan tidak tidur dan tidak lengah. Tuhan menyuruh malaikat mencatat setiap perbuatan manusia dan jin. Dan sudah menyiapkan imbalannya.
Prieyanto
Tempat wisata = De Djawatan (Jawatan), terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur. Dikelola oleh Perhutani bersama instansi wisata terkait. Spot alami, kawasan sekitar 9 hektar, dulunya memiliki fungsi terkait pengelolaan kayu dan juga resapan air. Ada sekitar 805 pohon trembesi yang berumur antara 100–150 tahun dengan diameter pohon besar (± 1,5 – 2 meter) dan keliling pohon besar (± 400–500 cm). Pohon-pohon ini sangat memberikan kesan “epik” dan sangat instagramable. Sinar matahari menembus celah-celah daun, menciptakan efek cahaya dramatis yang bagus untuk foto terutama di pagi atau sore hari.
Sadewa 19
Di Arab Saudi ada masjid qisas. Dulu masjid ini digunakan untuk memotong tangan orang yg mencuri&memancung para penjahat terpidana mati. Di sini, begitu banyak masjid. Masjid di kementrian, di BUMN, di manapun. Tetapi korupi tetap ada, tetap merajalela. Ada baiknya masjid diganti menjadi tempat qisas, tempat jagal koruptor, seperti di Arab Saudi tadi. Ketika Quota Haji saja dikorupsi. Travel travel juga ikut terjerumus. Pemilik travel jg ustad, yg bolak balik ke tanah suci. Korupsi sudah menggila, sudah darurat. Indonesia perlu perubahan radikal untuk membasminya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 107
Silahkan login untuk berkomentar