Ikut Memanas! Pimpinannya Dikatakan Sebagai Putra Altar Putin, Gereja Ortodoks Rusia Tegur Paus Fransiskus

Akan tetapi pihak Rusia mengungkapkan bahwa masih belum ada kesepakatan kapan pertemuan tersebut akan dilakukan.

Patriark Kirill sebelumnya telah menyampaikan pada Paus Fransiskus pada 16 Maret lalu bahwa bahwa media Barat telah gagal melaporkan situasi di Ukraina secara akurat dan kejadian ini telah disampaikan beberapa kali oleh pihak Rusia.

BACA JUGA:Makin Tegang! Rudal Berkekuatan Nuklir Rusia Mulai Dikerahkan

Masih dengan Kirill, konflik di Ukraina telah dimulai pada 2014 ketika protes menggulingkan seorang presiden pro-Rusia. 

Selain itu Kirill juga mencatat adanya penganiayaan bagi warga yang berbahasa Rusia di Odesa, namun pihak Ukraina membantah hal tersebut.

Meskipun demikian Kirill juga mengungkapkan kesedihannya atas konflik yang tealh terjadi antara Rusia dan Ukraina.

BACA JUGA:Ucapan Idul Fitri Gus Yaqut Tuai Hujatan Publik, Narasi 7 Juta Anggota hingga Jabatan Menag Disorot

"Tentu saja, situasi ini terkait dengan rasa sakit yang luar biasa bagi saya. Kawanan saya berada di kedua sisi yang sedang mengalami konflik, mereka kebanyakan adalah orang-orang Ortodoks," jelas Kirill.

Patriark Kirill juga mengungkapkan bahwa pada akhir era Soviet, Rusia menerima jaminan bahwa NATO tidak akan bergerak satu inci pun ke arah timur, namun janji ini telah dilanggar.

Amerika Serikat dan NATO menyangkal memberikan jaminan tersebut dan mengatakan bahwa setiap negara bebas untuk bergabung karena tidak akan menimbulkan ancaman bagi Rusia.

Sumber: