Salat Tarawih Tapi 'Ngebut' Apakah Sah? Simak Penjelasannya
Fenomena salat tarawih di Indonesia yang dijumpai setiap tahun adalah salat tarawih ngebut. Apakah sah salatnya?-Salman Preeom-Unplash
JAKARTA, DISWAY.ID - Malam pertama bulan Ramadan akan ditandai dengan salat tarawih.
Salat tarawih di malam pertama Ramadan biasanya akan dipadati oleh para jemaah di berbagai daerah.
Di beberapa daerah juga kerap dijumpai perbedaan jumlah rakaat salat tarawih, yakni ada yang menjalankan 11 rakaat dan ada juga yang 23 rakaat.
Mayoritas umat muslim di Indonesia, yang merupakan bermanzhab Imam Syafi'i, memilih jumlah paling banyak 23 rakaat.
BACA JUGA:Malam Ini Indonesia Salat Tarawih, Simak 17 Aturan dan Panduannya Ini
Namun ada kebiasaan tertentu di sebuah daerah yang menjalankan salat tarawih, yang dinilai tak wajar oleh mayoritas umat Muslim, yakni salat tarawih 'ngebut'.
Fenomena salat tarawih ngebut setiap tahun sudah sering dilakukan di sejumlah daerah.
Lalu permasalahannya, apakah salat tarawih ngebut tersebut dianggap sah?
Untuk penjelasan tersebut, dikutip dari Rumaysho, berikut penjelasannya:
BACA JUGA:Tata Cara Salat Tarawih dan Keutamaanya, Lengkap dengan Bacaan Bahasa Arab dan Artinya
Selalu jadi perselisihan, manakah yang lebih afdhol 11 atau 23 raka’at.
Kalau kami sendiri menilai bahwa kedua cara tersebut semuanya itu baik asal shalatnya dilakukan dengan benar.
Yaitu harus ada thuma’ninah dan tidak ngebut secepat kilat bagai kencangnya bis patas atau bagai ayam matuk.
Ada yang mengerjakan shalat 23 raka’at yang begitu cepat sampai bisa diselesaikan dalam waktu 10-15 menit. Wallahul musta’an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rumaysho.com