Ketanji Brown Jackson Wanita Kulit Hitam Pertama AS yang Terpilih sebagai Hakim Agung

Ketanji Brown Jackson Wanita Kulit Hitam Pertama AS yang Terpilih sebagai Hakim Agung

Presiden Joe Biden menyapa Hakim Ketanji Brown Jackson saat mereka menyaksikan pemungutan suara Senat dari Gedung Putih. -NYTIMES-

Jackson akan menjadi hakim wanita keenam yang pernah ada. Untuk pertama kalinya, empat hakim agung perempuan akan menjalani sidang bersama.

Pengadilan di AS memiliki pengaruh besar dalam membentuk kebijakan Amerika tentang isu-isu panas termasuk aborsi, senjata api, undang-undang pemungutan suara, LGBT, kebebasan beragama, hukuman mati dan praktik berbasis ras.

Sebelum Jackson bergabung, Mahkamah Agung akan memutuskan dalam kasus-kasus besar termasuk satu yang dapat membatalkan keputusan penting tahun 1973 yakni melegalkan aborsi secara nasional dan hak kepemilikan senjata.

Mitch McConnell, anggota Senat dari Partai Republik, mengkritik Jackson dalam debat sebelum pemungutan suara. 

Ia menyebut Jackson adalah pilihan kiri radikal yang akan menuai kontroversi catatan peradilan AS. 

Keputusannya akan mengganggu salah satunya menyuntikkan kebijakan bias, berasumsi pribadi dalam setiap keputusan yang dibuat. 

”Bahkan akan ada kebijakan bagi penjahat yang dihukum selembut mungkin dalam vonis nanti,” kritik Mitch McConnell. 

Untuk diketahui terpilihnya Brown Jackson tak lepas dari lobi-lobi politik yang dilakukan Wakil Presiden Kamala Harris

Ia merupakan wanita kulit hitam pertama yang memegang jabatan itu setelah Biden memilihnya sebagai pasangannya pada pemilu 2020. Ia memimpin pemungutan suara. 

Saat jumpa pers Harris mengatakan Jackson membuat pernyataan yang sangat penting tentang siapa yang dicita-citakan peradilan AS. 

”Ia (Brown Jackson) anak bangsa yang memiliki dedikasi yang diimbangi dengan kecerdasan dan sosok terbaik di Mahkamah Agung,” papar Harris.

Gedung Putih mengatakan Jackson bergabung dengan Biden dan staf senior di eksekutif pada Jumat mendatang dan merayakan pengukuhannya.

Mendirikan janji

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mencatat warisan negara dari perbudakan dan perjuangan masa lalu untuk membawa hak bagi perempuan dan orang kulit hitam Amerika, berpendapat dipilihnya Brown Jackson adalah langkah besar. 

”Ini saya nilai sebagai langkah besar dan berani serta penting menuju pemenuhan janji kampanye yang telah disampaikan Bidden,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp