Inilah 5 Peristiwa Langit dalam Bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah

Inilah 5 Peristiwa Langit dalam Bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah

5 Peristiwa Langit di Bulan Dzulhijjah-Ilustrasi-freepik

3. Matahari di atas kiblat (15 - 16 Dzulhijjah 1443 H). 

Matahari dalam siklus gerak semu tahunannya sebagai akibat revolusi bumi dan kemiringan sumbu rotasi bumi berkedudukan di atas Ka’bah pada tanggal 15-16 Juli atau bertepatan dengan 15-16 Dzulhijjah 1443 H. 

Pada saat itu, deklinasi matahari sangat berdekatan dengan nilai garis lintang Kota Makkah, yakni garis lintang 21º 25' LU. Akibatnya pada saat kulminasi atas terjadi, maka matahari akan menempati titik zenith Makkah. 

 “Bayang-bayang dari benda yang terpasang tegak lurus permukaan air pada saat itu akan tepat sama dengan arah kiblat setempat. Sehingga menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat,” kata pria yang aktif di Ikatan Cendekiawan Falak Indonesia (ICFI) itu. 

Peristiwa ini terjadi pada Jumat - Sabtu, 15 - 16 Dzulhijjah 1443 H yang bertepatan dengan 15 - 16 Juli 2022. Persisnya adalah pada pukul 12:27 waktu Saudi Arabia, yang bertepatan dengan 16:27 WIB (17:27 WITA). 

Di Indonesia, Rasydul Qiblat ini dapat diamati di sebagian besar kepulauan Indonesia, kecuali di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. 

Sebab, di tempat-tempat tersebut, matahari telah terbenam sebelum rasydul qiblat terjadi. Pada provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara, kedudukan matahari sudah cukup rendah sehingga terbuka kemungkinan sudah tak terlihat karena tersembunyi di balik awan-awan horizon barat. 

4. Bulan separuh lingkaran di atas kepala (20 Dzulhijjah 1443 H). 

Peristiwa di atas ini disebut sebagai bulan kuartir ketiga, yakni bulan dalam fase 50 persen sebagai konsekuensi dari kedudukan perbani ketiga bulan. 

Perbani ketiga bulan terjadi saat kedudukan bulan tepat membentuk sudut siku-siku terhadap garis bersama yang ditempati matahari dan bumi menjelang ijtimak berikutnya. 

“Sehingga bulan akan terlihat berada di atas kepala kita pada saat syuruq (terbit) dan berbentuk separuh lingkaran,” kata Ma’rufin. Berdasarkan perhitungan, bulan perbani ketiga akan terjadi pada Rabu siang 20 Dzulhijjah 1443 H yang bertepatan dengan 20 Juli 2022 pukul 15:26 WIB.

Bulan perbani ketiga ini sayangnya tidak dapat disaksikan dari seluruh Indonesia. Peristiwa ini hanya bisa disaksikan di wilayah Samudera Pasifik. 

5. Hilal awal Muharram 1444 H (29 Dzulhijjah 1443 H). 

Hilal di akhir Dzulhijjah 1443 H menjadi bagi awal bulan kalender Muharram (bulan ke-1) sekaligus penentu tahun baru kalender 1444 Hijriyyah.

Di Indonesia, bulan diperhitungkan memiliki tinggi mar'i + 5,3 derajat hingga +7,5 derajat dan elongasi hakiki +8,4 derajat hingga +9,7 derajat pada saat matahari terbenam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nu online