Penyakit Jantung Dominasi Penyebab Meninggalnya Jamaan Haji Indonesia dengan Kelompok Umur di Bawah 60 Tahun

Penyakit Jantung Dominasi Penyebab Meninggalnya Jamaan Haji Indonesia dengan Kelompok Umur di Bawah 60 Tahun

Penyakit jantung dominasi penyebab meninggalnya jemaah haji Indonesia pada kelompok mumur di bawah 60 tahun serta sebagian besar jenis kelamin laki-laki.-Dok. Kemenag-

BACA JUGA:Hilangnya Barang Brigadir J Ini Masih Sangat Misterius, Kuasa Hukum: Sampai Sekarang Belum Ditemukan..

BACA JUGA:Selain Dugaan Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Persoalkan HP Sang Brimob asal Jambi yang Hilang

Berbagai upaya promosi kesehatan dilakukan tim, mulai dari kampanye #jangantungguhaus dari awal sebelum keberangkatan jemaah haji. 

Selain itu juga seruan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri terutama saat keluar pondokan dan beribadah. 

Selain itu juga adanya kampanye untuk minum obat teratur bagi jemaah haji risti dan memiliki komorbid.

BACA JUGA:Diduga Ada Pembunuhan Berencana, Keluarga Brigadir J Serahkan Bukti Video dan Chat WhatsApp ke Bareskrim

BACA JUGA:Tak Ada Penembakan Antar Polisi Brigadir J dan Bharada E, Kuasa Hukum: ‘Hanya Sekadar Narasi’

''Untuk menjaga jemaah tetap sehat dan mencegah atau memperburuk kekambuhan,'' ujarnya.

Sedangkan dari sisi kapasitas tenaga kesehatan, dilakukan melalui penguatan formasi 30, dimana setiap 30 jemaah paling risti di masing masing kloter harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter. 

Ada juga screening atau pemeriksaan ulang serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti di tiap tiap kloter.

BACA JUGA:Hotman Paris Meradang Hingga Somasi dr Richard Lee dan Seorang Selebgram

BACA JUGA:Banyak Kejanggalan, Keluarga Desak Jenazah Brigadir J Diautopsi Ulang, Kuasa Hukum: Jangan-jangan...

Pihaknya juga meminta agar kerjasama yang baik dapat terus terjalin sehingga angka kesakitan dan kematian jemaah dapat terus terjaga.

''Jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, ini sesuai dengan yang kami prediksikan. Mudah mudahan dengan kerjasama berbagai pihak angka 1 per mil bisa kita jaga,'' kata dr. Budi.

Dilansir dari kemkes.go.id, pihaknya juga mengusulkan untuk rekomendasi kebijakan haji di tahun mendatang, perlu adanya rekomendasi dari Tenaga Kesehatan haji (TKH) Kloter bagi jemaah yang akan menjalankan ibadah sunnah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: