Keluarga Brigadir Yoshua Tanggapi Pencopotan Brigjen Hendra dan Kombes Budhi dari Polri: Puji Tuhan!
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J meyakini jika pelaku yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo lebih dari satu orang. Foto: youtube --
BACA JUGA:Akun Twitter Dybala Masih Berstatus Pemain Juventus, Nyesel Pindah ke AS Roma? Move On Dong!
"Maka kami mohon orang-orang yang diduga terkait dengan perkara ini, supaya dinonaktifkan dulu supaya penyidik bisa objektif, bekerja dengan mengatasnamakan asas praduga tak bersalah," kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, di Bareskrim Polri Rabu, 20 Juli 2022.
Ia menyebut, jika kedua perwira tersebut tak terbukti terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan terencana, maka mereka akan kembali menjaga sesuai posisinya.
"Tentu saja, kan, hak-haknya bisa dipulihkan gitu ya," cetus Kamaruddin.
Kamaruddin juga menyebut, pihaknya telah meminta kepada Polri agar satuan Brimob juga ikut mengamankan proses pengungkapan kasus dugaan pembunuhan terencana ini.
BACA JUGA:Tagar 'Tangkap Ferdy Sambo' Trending, Polri Diminta Tegas
"Saya juga lihat, sudah melibatkan Brimob. Unsur Brimob menggunakan senjata laras panjang yang memakai baju loreng-loreng. Artinya, ada peningkatan pengamanan yang luar biasa walaupun mereka polisi, supaya tidak ada yang mengganggu kinerja mereka," tukas Kamaruddin.
Fakta Baru Timsus Kapolri Temukan Bukti CCTV
Polemik CCTV di kediaman dinas Irjen Ferdy Sambo, Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disebut berhasil menemukan rekeman peristiwa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Melalui lisan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, ia memberi kabar bahwa Tim Khusus yang bekerja untuk mengusut kasus polisi tembak polisi menemukan fakta baru.
Fakta baru tersebut berupa penemuan CCTV yang dapat mengungkap kasus baku tembak antar polisi di kediaman Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan itu.
Dedi Prasetyo menyebut, CCTV ini dapat mengungkap secara jelas mengenai tewasnya Brigadir J, setelah terkuaknya kejanggalan-kejanggalan yang dibeberkan kuasa hukum keluarga korban.
"Bahwa tim ini (Tim Khusus) bekerja maksimal. Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini," jelas Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu 20 Juli 2022 di Mabes Polri.
Ia mengatakan, temuan CCTV tersebut kini telah dikantongi oleh tim penyidik dan telah didalami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: