Bunker Sambo Mulai Mencolok, Praktisi: Fokus Perkara Bedah Ponselnya

Bunker Sambo Mulai Mencolok, Praktisi: Fokus Perkara Bedah Ponselnya

Inilah gambaran rumah Ferdy Sambo yang mendapat pengawalan dari anggota Brimob saat penggeledahan pekan lalu. -Intan Afrida Rafni-disway.id

Sejalan dengan isu yang beredar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menerima laporan terkait suap Ferdy Sambo.

BACA JUGA:Se-Indonesia Kena Prank Polisi  

Salah satu laporan berasal dari Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK).

“Ya ada laporan itu. Laporan elemen masyarakat, KPK sedang mendalami, diverifikasi selanjutnya ditindaklanjuti,” terang Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri.  

Dengan catatan sambung dia semua laporan harus melalui verifikasi sehingga nantinya muncul rekomendasi untuk ditindaklanjuti atau diarsipkan. 

KPK sambung Ali, akan proaktif mengumpulkan seluruh informasi dan laporan yang masuk tak terkecuali bahan keterangan tambahan untuk melengkapi setiap aduan. 

BACA JUGA:Uang Suap Ferdy Sambo Dilacak KPK


Tim inafis bawa tas besar dari rumah mertua Ferdy Sambo dan langsung menuju mobil di Jalan Bangka XI, Jakarta Selatan.-Intan Afrida Rafni-

“Terima kasih kepada publik yang peduli dengan melaporkan hal-hal seperti ini,” jelasnya. 

Koordinator TAMPAK Roberth Keytimu menyatakan dugaan suap itu berkaitan dalam penanganan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

“TAMPAK sudah menyampaikan ke KPK dan memberikan laporan atau pengaduan atas dugaan penyuapan yang dilakukan oleh salah seorang dari staf Ferdy Sambo di ruangan Ferdy Sambo, pada 13 Juli yang lalu,” ungkap Roberth Keytimu.

Percobaan penyuapan itu, lanjut Roberth, dilakukan terhadap dua pegawai LPSK yang saat itu melakukan pertemuan dengan Ferdy Sambo dalam kaitan dengan permohonan perlindungan terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, dan Bharada Eliezer atau Bharada E, ajudan Ferdy Sambo sekaligus tersangka pembunuh Brigadir J.

BACA JUGA:Kamaruddin Sebut 4 Rekening Brigadir J Dibobol Ferdy Sambo Cs, PPATK Siap Bergerak?

Saat itu kedua staf LPSK disodorkan oleh seseorang dua amplop berwarna coklat dan di dalamnya terdapat uang yang kira-kira tebalnya 1 centimeter. 

Dia mengatakan pihak yang menyerahkan uang itu mengatakan bahwa amplop tersebut berasal dari pria yang disebut sebagai ‘bapak’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: