Sejumlah Orang Diamakan Kepolisian Dalam Aksi Demo Penolakan BBM Jakarta Pusat

Sejumlah Orang Diamakan Kepolisian Dalam Aksi Demo Penolakan BBM Jakarta Pusat

Kombes Komarudin menjelaskan anggotanya mengamankan 3-4 orang yang dianggap melakukan tindakan membahayakan dan dan juga mengganggu ketertiban umum.-disway.id-

JAKARTA, DISWAY. ID – Dalam aksi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak kenaikan harga BBM di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 5 September 2022, pihak kepolisian menahan beberapa orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kombes Komarudin selaku Kapolres Jakarta Pusat yang menjelaskan bahwa pihaknya telah menangkap yang diduga melakukan aksi yang dapat membahayakan orang lain.

Meskipun demikian Kombes Komarudin tidak menjelaskan secara detil apa yang telah dilakukan oleh beberapa orang yang telah diamankan tersebut.

“Anggota mengamankan 3-4 orang yang kami anggap melakukan tindakan membahayakan dan dan juga mengganggu ketertiban umum, saat ini kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka,” papar Kombes Komarudin.

BACA JUGA:Seorang Wanita Ditangkap karena Penipuan dan Penggelapan 10 Mobil

BACA JUGA:3 Artis Wanita Ini Dipenjara Meski Punya Anak Kecil, Dokter Lita: Jangan Sampai Istri Seorang Jenderal..

Kombes Komarudin juga menjelaskan bahwa dalam aksi yang dilakukan oleh mahasiswa yang terkonsentrasi di bawah JPO Merdeka Barat.

“Sedangkan 3-4 orang tersebut keluar dari atau melakukan aksi sendiri di sekitar Patung Kuda,” tambah bawah Kombes Komarudin.

Masih dengan Kombes Komarudin, menjelaskan bahwa dalam aksi demo yang digelar Wilayah Hukum Jakarta Pusat, secara keseluruhan ada 22 elemen yang turun di 10 titik.

BACA JUGA:Ricuh! PMII Dan Polisi Sempat Saling Dorong-Dorongan

BACA JUGA:Putri Candrawathi Masih Mau Temui Brigadir J Pasca Pelecehan di Magelang, LPSK: Sulit Dipahami, Katanya Trauma

Dari 22 elemen, 13 elemen terkait dengan BBM, dan 9 elemen lainnya itu tidak terkait kenaikan BBM.

Kombes Komarudin juga mennyampikan pesannya pada domonstrans agar seluruh kordinator lapangan agar betul-betul memperhatikan dan menjaga massanya sehingga tidak ada penyusup yang dapat mencederai jalannya penyampaian pendapat di muka umum.

“Tentu kita berharap bahwa aspirasi dapat tersampaikan dengan baik, namun aktivitas masyarakat yang lain juga bisa berjalan dengan normal. Termasuk juga kita menghindari sama-sama adanya gesekan antara petugas,” jelas Kombes Komarudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: