Akhirnya Komjen Agus Andrianto Bongkar Fakta Perselingkuhan Putri dan Kuat di Magelang, Dugaan Deolipa Benar?

Akhirnya Komjen Agus Andrianto Bongkar Fakta Perselingkuhan Putri dan Kuat di Magelang, Dugaan Deolipa Benar?

Ilustrasi: Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi-Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id

BACA JUGA:Komjen Agus Andrianto: Peristiwa di Magelang Hanya Allah, Yosua dan Putri Candrawathi yang Tahu

Hal ini yang belum diungkap penyidik sejauh ini.

Lalu yang kedua adalah Putri Candrawathi dikabarkan memiliki hubungan gelap dengan Kuat Ma'ruf.

Isu ini yang dipegang teguh oleh eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara saat menanggapi bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri.

Deolipa tentunya tak asal mengucapkan. Ia mengaku mendapat kesaksian dari Bharada E.

BACA JUGA:Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo di Magelang, Komjen Agus Andrianto: Harusnya Lapor ke Polres Magelang

Katanya, Bharada E memiliki kecurigaan kepada Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi ada main mata.

Deolipa Yumara mengendus adanya rencana busuk yang memang sudah dirancang Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi untuk Brigadir J.

Rencana busuk itu diduga Deolipa dilancarkan saat Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi ketahuan Brigadir J tengah gendong-gendongan di rumah Magelang.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Bharada E, Deolipa menyebut Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf sudah ketahuan basah Brigadir J main gendong-gendongan.

BACA JUGA:Komjen Agus Andrianto Ternyata Punya Alasan Ini Sampai Tak Umumkan Motif Kasus Ferdy Sambo

Karena sudah ketahuan, Deolipa meyakini Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi memainkan skenario busuk dengan membuat Ferdy Sambo marah dengan cerita palsu.

"Si Kuat (Ma'ruf) dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yoshua (Brigadir J)," kata Deolipa, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube TvOneNews pada Kamis, 1 September 2022.

"Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," tuturnya menambahkan.

Deolipa menceritakan bahwa saat itu di rumah Magelang hanya tersisa empat orang, di antaranya adalah Brigadir J, Susi (ART), Kuat Ma'ruf (ART), Putri Candrawathi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: