Menurut Hotman Paris Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J: Ini Kasus Impian, Semua Lawyer Jadi Populer

Menurut Hotman Paris Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J: Ini Kasus Impian, Semua Lawyer Jadi Populer

Hotman Paris Sempat Tertarik Jaid Pengacara Ferdy Sambo-@hotmanparisofficial-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pengacara kondang Indonesia Hotman Paris Hutapea mengaku menolak menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di kasus pembunuhan Brigadir J.

Sebelum membuat penolakan kepada Sambo dan Putri, Hotman Paris menilai jika kasus ini adalah kasus impian semua lawyer.

Menurutnya, pengacara mana pun akan sulit untuk menolak jika memang ada tawaran dari salah satu pihak.

BACA JUGA:Pengakuan Hotman Paris Sempat Tertarik Menerima Tawaran Ferdy Sambo: Saat Itu Seorang Jenderal Menangis...

"Ini adalah kasus di dunia manapun membuat lawyer jadi populer, contohnya kasus pembunuhan oleh O.J. Simpson di Amerika.

"Itu kasus impian, yang dia bunuh istrinya, itu dia menangkan hanya gara-gara sarung tangannya yang dituduh sebagai alat pembunuh ternyata tidak cocok, nggak muat, berarti nggak bisa dipakai itu kan," terang Hotman Paris.

Seperti diketahui, pihak keluarga mendiang Brigadir J memiliki tim kuasa hukum dengan beberapa pengacara, di antaranya; Kamaruddin Simanjuntak, Jhonson Pandjaitan, dan Martin Lukas Simanjuntak.

Sementara di sisi lain Sambo diketahui hanya memiliki Arman Hanis sebagai tim kuasa hukumnya. Ia lalu minta Hotman Paris masuk menjadi tim kuasa hukumnya.

BACA JUGA:Hotman Paris Pernah Dapat Tawaran Jadi Pengacara FS dan PC: Saya 3 Hari Nggak Bisa Tidur..

Sebelumnya Hotman Paris pun membenarkan jika dirinya mendapat tawaran untuk menjadi pengacara Sambo dan Putri.

"Memang benar Hotman Paris diminta oleh Pak Sambo untuk menjadi pengacaranya, juga diminta untuk pengacara ibu PC (Putri Candrawathi), itu benar," ujar Hotman Paris, dilansir Disway.id dari tayangan YouTube TRANS TV Official.

Selain itu pengacara berusia 62 tahun itu mengaku sampai sempat tidak tidur selama tiga hari untuk memikirkan soal tawaran dari pihak Ferdy Sambo.

"Saya tiga hari nggak bisa tidur, tiga hari nggak bisa tidur untuk mengatakan 'yes or no', karena dari segi kasus ini kasus impian bagi para lawyer," kata Hotman Paris.

BACA JUGA:Santri Meninggal Tidak Wajar, Soimah Menangis di Depan Hotman Paris Hingga Pondok Modern Gontor Klarifikasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait