Puting Beliung Sidoarjo Hantam 291 Rumah, Tanah Bergerak di Blitar Bikin Geger
Selain Sidoarjo, Wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, juga dilanda bencana hidrometeorolgi secara bertubi-tubi, setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat yang disertai angin kencang menerjang pada hari Jumat 21 Oktober 2022 sejak pukul 15.00 WIB. -BPBD Kabupaten Kendal-Disway.id
BPBD Kabupaten Blitar telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan dan melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan upaya untuk menimimalisir kemungkinan terburuk.
Esok hari, BPBD akan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak dan warga yang mengungsi. Bantuan tersebut antara lain logistik pangan, perlengkapan keluarga dan perlengkapan bayi.
Adapun kendala medan yang dihadapi dalam distribusi bantuan, tidak menyurutkan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hingga Sabtu 22 Oktober 2022.
BACA JUGA:Puting Beliung Porak Porandakan Kabupaten Bengkulu Tengah, Atap dan Dinding Berterbangan
Sementara itu, berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Menyikapi bahaya gerakan tanah di wilayah Blitar, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan khususnya yang berada di sekitar alur-alur retakan.
Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah terancam gerakan tanah bisa evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman hingga situasi kondusif sesuai dengan arahan pemerintah daerah setempat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, terus mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
Suharyanto meminta agar BPBD dan komponen penanggulangan bencana di daerah mempersiapkan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana.
Perkuat patroli dan pemantauan di daerah-daerah rawan untuk percepatan respon kedaruratan masyarakat ketika terjadi bencana.
Sementara untuk jangka panjang, Kepala BNPB meminta agar tata kelola lingkungan dilakukan dengan baik agar kejadian bencana seperti banjir tidak terulang kembali.
"Indikator keberhasilan penanggulangan bencana adalah ketika kejadian bencana tidak terjadi lagi di tempat yang sama atau minimal dapat dikurangi dampaknya," tegas Suharyanto.
BACA JUGA:23 Rumah di Kabupaten Bangka Rusak Diterjang Puting Beliung, BMKG: Sumsel Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: