Kesulitan Air Bersih, Dompet Dhuafa Bantu 'Hidupkan' Kebutuhan Warga Dusun Ngasem Pacitan

Kesulitan Air Bersih, Dompet Dhuafa Bantu 'Hidupkan' Kebutuhan Warga Dusun Ngasem Pacitan

General Manager Dompet Dhuafa Bobby F Manulang dan Lulut Pribadi saat presentase wakaf air bersih untuk warga Dusun Ngasem, Pacitan.-Foto/Dimas/Disway.id-

"Sumber air ngambil dari atas (sungai) karena saat ini musim penghujan. Jika saat musim kemarau, baru kita manfaatkan air dari sumur. Karena apa? Jika ngambil air dari sumur saat musim penghujan, kita terbebani penggunaan listrik.

Selain tandon yang dapat menampung 24 ribu liter air, sumur yang dapat menghasilkan air digali dengan metode manual dengan kedalaman hingga 12 meter.

"Kapasitas kalau nggak salah 24 ribu liter. Untuk kedalaman sumur masih direncanakan yaitu di kisaran 12 meter.

BACA JUGA:Klub Arab Saudi Al-Hilal Sodorkan Kontrak Menggiurkan untuk Ronaldo, 6 Klub Besar Menolak

Metode Penggalian Sumur


Sumur yang difasilitasi oleh Dompet Dhuafa dalam bentuk wakaf, akan dipergunakan saat musim kemarau. Lulut menyebut, air akan jauh lebih bersih ketika musim kemarau-Foto/Dimas/Disway.id-

Ya, Lulut menyebut, fasilitas wakaf air bersih dari Dompet Dhuafa seperti sumur diadakan dengan metode penggalian hingga kedalaman 12 meter.

Hanya saja, ia tak memungkiri jika metode penggalian sumur ini terkendala dengan musim penghujan yang memiliki risiko cukup besar bagi penggali sumur.

"Kemarin kita terkendala di penggalian, karena yang menggali nggak sanggup di musim penghujan karena air sangat besar, nanti kalau digali membahayakan dari si penggalinya akhirnya diberhentikan dulu, kemungkin sisanya ini 5 meter lagi," terang Lulut.

Makanya, proses penggalian sumur akan kembali dilanjutkan hingga 12 meter, saat memasuki musim kemarau.

BACA JUGA:RSUD Khusus Anak Diusulkan ke Pemprov DKI, DPRD DKI Jakarta Beberkan Alasannya

"Iya metodenya masih manual, dengan penggalian. Kalau pakai mesin bor sangat tidak memungkinkan karena harus membutuhkan mobilitasi ke lokasi, nah itu tidak memungkinkan kita pakai metode sumur gali."

"Karena terkendala hal itu, kita pakai metode sumur gali. Namun ya begitu, karena musim penghujan penggali sumur tidak mau ambil risiko. Kita baru akan lanjutkan setelah musim penghujan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: