Perang Jenderal! Pengakuan Ismail Bolong Soal Aliran Rp 6 Miliar ke Kabareskrim: Saya Ditekan Brigjen Hendra

Perang Jenderal! Pengakuan Ismail Bolong Soal Aliran Rp 6 Miliar ke Kabareskrim: Saya Ditekan Brigjen Hendra

Berkas perkara dari Ismail Bolong dikembalikan oleh pihak Kejagung ke Bareskrim Polri. -Gatra TV-Youtube Channel

"Saya kaget viral sekarang. Saya perlu jelaskan bahwa pada bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dalam penuh tekanan dari Pak Hendra," tuturnya. 

"Brigjen Hendra pada saat itu saya komunikasi melalui HP melalui anggota Paminal dengan mengancam akan bawa kamu ke Jakarta kalau nggak mau melakukan testimoni," pungkasnya.

BACA JUGA:Isu Perang Bintang Polri dan Mafia Tambang Beredar Usai Pengakuan Ismail Bolong, Mahfud MD Bereaksi Keras

Usut Tuntas Pengakuan Aiptu Ismail Bolong

Menko Polhukam Mahfud MD bereaksi keras dengan meminta usut tuntas atas beredarnya pengakuan Aiptu Ismail Bolong terkait isu tersebut.

Mahfud meminta agar persoalan isu perang bintang di tubuh Polri harus segera diusut tuntas.

Pengusutan isu perang bintang seiring isu mafia tambang penting dilakukan untuk membuka akar masalahnya.

Apalagi isu tersebut ditengarai adanya saling membuka 'kartu' saling menyeret para bintang atau perwira tinggi Polri.

"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud kepada wartawan, Minggu 6 November 2022.

Mahfud menduga isu tersebut beredar seusai pengakuan Ismail Bolong melalui video yang menyatakan turut setor uang Rp 6 Miliar ke seorang bintang di Polri.

"Terkait video Ismail Bolong bahwa dirinya pernah menyetor uang miliaran rupiah kepada Kabareskrim, maka setelah diributkan Ismail Bolong meralat dan mengklarifikasi," ujar Mahfud.

Video yang dibuat Ismail Bolong itu diduga ada tekanan dari Mantan Karopaminal Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.

Namun hal itu lantas dibantah sendiri oleh Ismail.

"Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022," kata Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: