Kominfo Perkenalkan 4 Pilar Literasi Digital ke Pumuda Indonesia

Kominfo Perkenalkan 4 Pilar Literasi Digital ke Pumuda Indonesia

Kominfo gelar 4 pilar literasi digital untuk pemuda Indonesia-ilustrasi-disway.id

Dalam paparannya, Agus menyampaikan bahwa segala aktivitas dan interaksi yang dilakukan seseorang di ruang digital dapat menjadi sebuah bukti yang berpotensi untuk dicari, dicuri, dipublikasi dan diikuti oleh orang lain. 

Ia juga memberikan beberapa tips dalam menjaga dan memahami rekam jejak digital, yaitu; 1) Selalu unggah hal positif, 2) Cermat dan jeli menganalisis di aktivitas internet, 3) Berpikir kembali sebelum mengunggah postingan, 4) Melakukan verifikasi dalam menerima dan menyebarkan informasi. 

“Kesimpulannya, jejak digital ini akan selalu ada. Untuk itu, ketika kamu membangun sebuah akun di media sosial, kamu punya pilihan rekam jejak seperti apa yang ingin kamu bangun dan tinggalkan?” tegasnya.

BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok Imbas Ketidakpastian Tiongkok

Pemaparan materi berikutnya dilanjutkan oleh Jawara Internet Sehat Jabodetabek, Tiara Lestari, mengenai kecakapan digital. 

Digitalisasi membuka peluang dan kesempatan yang sangat luas untuk menghasilkan produktivitas. 

Seperti munculnya beragam profesi dan bidang usaha baru seperti content creator, software engineering, social media specialist, dan lain sebagainya. 

Kesempatan itulah yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan sumber penghasilan. Kuncinya adalah kemauan untuk belajar. 

"Di era digital ini, untuk menjadi orang yang produktif, kita harus menguasai Critical Thinking, Creativity, Communication dan Collaboration. Bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah, berpikir kreatif untuk membaca peluang dan kesempatan, komunikasi yang efektif dan berkolaborasi untuk mengembangkan produktivitas," tambahnya.

Materi ketiga disampaikan oleh Wahyudi dari Pandu Digital Madya Indonesia, tentang Etika

Berinteraksi melalui Media Sosial di Ruang Digital. 

Etika di ruang digital adalah kemampuan menyadari, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital netiket. 

Karena dalam ruang digital, kita berinteraksi dengan beragam manusia dengan macam-macam budaya.

"Di dalam ruang digital, usahakan tidak menggunakan huruf kapital dalam berinteraksi. Hargai

hak cipta dan privasi orang lain, dan jangan menggunakan kata-kata yang kurang baik karena

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads