Rahasia Potongan Buku Merah dan Isu Perang Bintang, Novel Baswedan: Sesama 'Bintang' Saling Tahu

Rahasia Potongan Buku Merah dan Isu Perang Bintang, Novel Baswedan: Sesama 'Bintang' Saling Tahu

KISAH MISTERI HILANGNYA POTONGAN BUKU MERAH-@novelbaswedanofficial/Kumala Dewi Sumartono/Lisa Fotios-Instagram/Cover buku merah catatan finansial PT. Panorama/Pexels (Kolase)

JAKARTA, DISWAY.ID - Misteri kasus hilangnya potongan buku merah masih sangat 'seksi' untuk dibahas hingga saat ini.

Bahkan nama mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan juga terus disebut-sebut dalam isu perang bintang.

Apakah ada relevansi antara misteri hilangnya potongan buku merah berisi catatan yang berkaitan dengan perkara suap Basuki Hariman, isu perang bintang, dan penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan?

BACA JUGA:Operasi Merah Penanganan Buku Merah Dibeberkan Novel Baswedan Bersama Mantan Petinggi KPK

BACA JUGA:Kilas Balik Skandal Buku Merah, Novel Baswedan Ungkit Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011-2015, Bambang Widjojanto membahas soal misteri buku merah bersama eks penyidik KPK dari tahun 2007-2021, Novel Baswedan.

Bambang Widjojanto menyebut adanya pembahasan yang menarik, yakni nama Novel Baswedan selalu disebut-sebut di kasus hilangnya buku merah.

Padahal, Novel Baswedan sendiri sebenarnya tidak ada kaitannya langsung terkait dengan kasus buku merah perkara suap Basuki Hariman.

Novel Baswedan sendiri mengaku sama sekali tidak terlibat dalam proses penanganan hilangnya potongan kertas berisi catatan penting di buku merah.

BACA JUGA:Usut Skandal Buku Merah Menggema di Twitter, Ini Rekam Jejak Perjalanan Kasus Suap yang Menyeret Eks Kapolri

BACA JUGA:Derita Siraman Air Keras Novel Baswedan dan Misteri 'Buku Merah' Basuki Hariman

Penanganan kasus buku merah waktu itu berkaitan dengan kasus impor daging dan diduga ada penerimaan-penerimaan oleh oknum tertentu di tenaga hukum.

Bagi Novel Baswedan, kasus buku merah ini kemungkinan dilakukan oleh pihak di level terendah hingga teratas.

"Itu terjadi bukan hanya di satu institusi saja, sebenarnya ada banyak.. cuma saya melihat penanganan perkaranya tidak tuntas waktu itu," kata Novel Baswedan, seperti dikutip Disway.id dari kanal YouTube Bambang Widjojanto pada Kamis, 17 November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: