Catat 5 Cara Hentikan Anak dari Kecanduan Main HP, Yuk Jangan Dibiasakan!
Bahaya Kecanduan HP Pada Anak-anak---Pixabay
JAKARTA, DISWAY.ID - Para orang tua punya pekerjaan berat untuk dapay menjauhkan anak dari layar handphone (HP) di era online yang terjadi saat ini.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa tetap ada sisi positif dari penggunaan media tetaplah ada karena HP bisa dijadikan alat belajar yang penting bagi anak-anak.
Tetap saja harus ada perhatian dari dampak buruk penggunaan HP pada anak-anak, karena akan sangat membuat anak ketagihan dan mungkin meninggalkan dampak yang lebih buruk lagi bagi perkembangan anak.
BACA JUGA:Dagangan Kakek Hilang Diduga Diambil Anak-anak, Polisi Panggil Orangtua
BACA JUGA:Pencuri Mainan Pak Nasori Kemang Timur Diburu Polisi, Pelaku Diduga Anak-anak
Penggunaan media yang tidak terukur dengan baik malah akan dapat menyebabkan kecenderungan berbahaya pada anak-anak.
Menurut penelitian remaja menghabiskan sekitar 9 jam sehari di depan layar HP/laptop, sedangkan anak-anak (usia 8-12 tahun) menghabiskan 6 jam per hari.
Efek smartphone pada anak memang merugikan, bisa saja terjadi seperti timbulnya masalah perilaku, kecanduan, depresi, gangguan tidur, obesitas, atau masalah pada sistem saraf.
Maka dari itu para orang tua harus dengan sangat teliti bisa menjauhkan HP agar tidak menyebabkan gejala negatif seperti nafsu makan rendah dan amarah berlebih.
BACA JUGA:Ribuan Data Kekerasan Seksual Pada Anak dan Perempuan Diungkap PDFI, 50 Persen Anak-anak
Sebagaimana dikutip dari laman Narayanahealth, berikut 4 cara kreatif bantu menghentikan kecanduan HP pada anak:
- Manjakan mereka dalam pembelajaran berbasis aktivitas: Anak-anak menggunakan ponsel untuk tujuan kesenangan dan hiburan. Anak-anak suka tantangan. Game seluler menarik karena menghadirkan tantangan di setiap level baru. Dengan melibatkan anak-anak dalam pembelajaran berbasis aktivitas, mereka dapat memperoleh pengetahuan sambil bersenang-senang.
- Atur jadwal penggunaan HP yang ketat: Mengatur waktu yang memadai memungkinkan orang tua untuk melacak dan membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk gadget dan menghindari penggunaan smartphone yang tidak perlu. Dengan memperkenalkan jadwal, orang tua dapat meningkatkan kebiasaan rutin yang mencegah anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar. Smartphone kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita dan sulit untuk menjauhkannya dari anak-anak. Oleh karena itu, buatlah anak Anda mengerti bahwa ia hanya dapat menggunakan smartphone Anda untuk waktu yang terbatas.
- Buat kegiatan khusus untuk anak: Hari-hari ini orang tua menjalani kehidupan yang sangat sibuk dan waktu yang mereka habiskan bersama anak-anak mereka menjadi terbatas. Oleh karena itu, penting meluangkan waktu untuk kegiatan bonding dengan anak. Bermain permainan papan atau melibatkan anak Anda dalam aktivitas seperti membersihkan, memasak, atau berkebun akan menjauhkannya dari ponsel cerdas. Dorong anak Anda untuk mengejar hobi seperti mendengarkan musik, memainkan alat musik, membaca, atau melukis. Habiskan akhir pekan Anda dengan melakukan aktivitas keluarga yang menyenangkan seperti berenang, bermain game, menonton film, dll.
- Pengawasan aktif: Anak-anak tidak terlalu memperhatikan postur tubuh, kecerahan layar, dan jarak layar dari mata mereka saat mereka terlibat secara mendalam di dunia online. Pengawasan aktif diperlukan untuk membantu anak mempertahankan postur tubuh yang tepat sambil memberikan kesempatan yang sangat baik untuk terlibat bersama dengan anak Anda saat mereka menggunakan layar. Ini mendorong interaksi sosial, ikatan, dan pembelajaran. Berinteraksi dengan mereka sambil memantau untuk memahami apa yang mereka lakukan dan membantu mereka mengatasi setiap tantangan yang mereka hadapi.
- Mendorong waktu bermain: Permainan fisik merangsang otak. Kegiatan yang melibatkan gerakan fisik memungkinkan anak untuk menggunakan energinya dan memberi anak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, mempelajari hal-hal baru dan bersosialisasi. Ini sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental seorang anak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: