Rusia Meradang Minyaknya Dihargai Hanya 60 Dolar Amerika: Kami Tidak Akan Menjual ke Eropa Lagi
Bahkan Rusia meradang minyaknya dihargai 60 dolar Amerika dan mengancam bahwa mereka tidak akan menjual ke Eropa lagi.- mitsubishicorp.com-
JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Eropa mengumumkan batas harga minyak Rusia sebesar 60 dilar Amrika per barel.
Hal ini tentunya menyulit respon negatif dari pihak Rusia yang merupakan salah satu produsen terbesar minyak dunia.
Bahkan Rusia meradang minyaknya dihargai 60 dolar Amerika dan mengancam bahwa mereka tidak akan menjual ke Eropa lagi.
Penetapan harga minyak Rusia 60 dolar Amerika per barel ini setelah Ukraina meminta batas bawah minyak mentah di angka 30 dolar Amreika per barel.
Menurut pihak Ukraina hal tersebut disampaikan untuk menekan perekonomian Rusia.
BACA JUGA:Tinggal Hitungan Hari, Terungkap Sosok Pria Tampan yang Bakal Jadi Wali di Pernikahan Kaesang-Erina
BACA JUGA:Fakta Baru, Polisi Temukan Buku Diduga Mantra di Rumah Jenazah Kalideres
Harga tersebut ditetapkan setelah Uni Eropa, G7 dan Australia pada hari Sabtu 3 Desember lalu yang menyetujui batas harga minyak Rusia 60 per barel dan akan berlakuk mulai hari ini pada 5 Desember.
Dmitry Peskov selaku jutu bicara Rusia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menerima penetapan harga minyak Rusia 60 dolar Amerika per barel tersebut.
Ursula von der Leyen selaku Presiden Komisi Uni Eropa menjelaskan bahwa G7 dan semua Negara Anggota UE telah mengambil keputusan berdampak pada pendapatan Rusia.
“Dengan demikian maka hal tersebut akan mengurangi kemampuan Rusia menyerang Ukraina," tambah Ursula.
BACA JUGA:HUT Polairud Dipimpin Langsung Kapolda Metro Jaya, Irjen M Fadil Imran Ungkap Pesan Penting
BACA JUGA:Polda Metro Sebut Hati-hati Selidiki Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Ada Masalah Baru?
Selian itu Ursula juga menyampaikan bahwa hal tersebut juga akan membantu kami menstabilkan harga energi global, menguntungkan negara-negara di seluruh dunia yang saat ini dihadapkan dengan harga minyak yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: aljazeera