Rusia Meradang Minyaknya Dihargai Hanya 60 Dolar Amerika: Kami Tidak Akan Menjual ke Eropa Lagi

Rusia Meradang Minyaknya Dihargai Hanya 60 Dolar Amerika: Kami Tidak Akan Menjual ke Eropa Lagi

Bahkan Rusia meradang minyaknya dihargai 60 dolar Amerika dan mengancam bahwa mereka tidak akan menjual ke Eropa lagi.- mitsubishicorp.com-

Akan tetapi perwakilan Rusia, Mikhail Ulyanov memberikan peringatan keras dan mengatakan bahwa pendukung Eropa akan menyesali keputusan mereka tersebut.

"Mulai tahun ini, Eropa akan hidup tanpa minyak Rusia," tegas Ulyanov. 

Ulyanov juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang mendukung pembatasan harga anti-pasar. 

BACA JUGA:Psikologi Forensik dan Sosiolog Agama Dilibatkan Bongkar Kasus Kematian Keluarga Kalideres

“Tunggu, UE akan segera menuduh Rusia menggunakan minyak sebagai senjata,” tambah Ulyanov.

Dilansir dari aljazeraa.com, pihak Rusia sendiri sebenarnya telah memprediksi akan hal ini dan telah mempersipkan diri mereka.

Untuk itu Rusia akan segera menggunakan beberapa infrastruktur alternatif untuk mengekspor minyaknya ke negara-negara yang tidak mau menandatangani keputusan ini.

Namun, pembeli minyak terbesar Rusia diantaranya China dan India masih belum menunjukan komitmen mereka untuk menutup pembelian minyak pada Rusia.

Dengan berlakukanya harga baru ini maka pasar minyak Rusia dipaksa untuk menurunkan harga yang sebelumnya di angka 85.42 dolar Amerika per barel.

BACA JUGA:Arsene Wenger Ungkap Kegagalan Jerman dan Denmark di Piala Dunia 2022: Terlalu Fokus pada Politik

BACA JUGA:Naik ke Level Awas, Gunung Semeru 22 Kali Erupsi hingga Radius 8 Kilometer

Tak hanya memukul dengan harga minyak, pihak UE juga berencana akan menghentikan impor minyak dari Rusia yang akan berlaku pada 5 Februari 2023 mendatang.

Mesipun telah ditetapkannya oleh UE harga minyak Rusia di angka 60 dilar Amerika, namun pihak Ukraina belum puas dengan keputusan tersebut.

Menurut mereka UE tidak serius dalam memberikan sanksi pada Rusia yang telah menyerbu negaranya.

"Hal ini merupakan salah satu yang paling signifikan untuk di berlakukan dalam menghadapi Rusia, namun semua telah sia-sia,” jelas Presiden Ukraina Zelenskiy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: aljazeera

Berita Terkait

Close Ads