Bawaslu akan Perkuat Sinkronisasi Data Pengawasan Pusat Hingga Daerah

Bawaslu akan Perkuat Sinkronisasi Data Pengawasan Pusat Hingga Daerah

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat memberikan arahan dalam penutupan Rapat Kerja Teknis Pencegahan dan Tindak Lanjut Pencatutan Nama Serta Akurasi Data Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Kamis malam 8 Desember 20-Foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu RI-

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan perlunya memperkuat data pengawasan baik di pusat (Bawaslu RI) hingga daerah, (Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota).

Sinkronisasi data ini menurutnya akan dilakukan dengan menyandingkan hasil data pengawasan tahapan pendaftaran partai politik (parpol), verifikasi administrasi dan verifikasi faktual yang tengah berlangsung.

Menurutnya data pengawasan ini penting diketahui, agar masyarakat tahu kinerja Bawaslu selama masa tahapan.

BACA JUGA:Bawaslu Temukan 77 Dugaan Pelanggaran Administrasi Selama Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Parpol

BACA JUGA:Herwyn Bongkar Sejumlah Tantangan Bawaslu Hadapi Pemilu 2024

Maka dari itu, dia mengimbau untuk seluruh jajaran Bawaslu harus memastikan data tepat dan tidak ada kesalahan saat mengawasi di lapangan.

"Jadi sinkronisasi dibutuhkan karena seperti teman-teman pengawasan dan sengketa juga divisi lainnya memang harus sama datanya tidak boleh berbeda karena dari satu lembaga," jelas dia saat menutup Rapat Kerja Teknis Pencegahan dan Tindak Lanjut Pencatutan Nama Serta Akurasi Data Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Kamis malam 8 Desember 2022.

Lolly menyatakan persiapan demi persiapan harus dimatangkan dengan berpijak pembelajaran Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 sehingga Bawaslu tidak kaget dan dapat melakukan pencegahan dugaan pelanggaran.

BACA JUGA:Undang Pimpinan Provinsi, Bawaslu Bahas Rumusan Konsep Ideal Tata Kelola Barang Dugaan Pelanggaran

BACA JUGA:Awasi Pemilu 2024, Bawaslu RI Pakai Konsep Gotong Royong 

"Prinsipnya satu kerja kolektif kolegial hanya bisa dilakukan dengan keterbukaan satu sama lain," terangnya.

Dia menambahkan, perlu memastikan pula data pengawasan disimpan dengan baik sehingga ketika nanti dibutuhkan dapat mudah diakses dan terbaca. Baginya, hal ini dapat mendukung strategi pencegahan pada setiap tahapan Pemilu 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bawaslu ri

Berita Terkait

Close Ads