Kecaman Pedas Novel Baswedan untuk Firli Bahuri: Pelanggar Etik Tidak Pantas Jadi Pimpinan KPK!

Kecaman Pedas Novel Baswedan untuk Firli Bahuri: Pelanggar Etik Tidak Pantas Jadi Pimpinan KPK!

Novel Baswedan Kecam Firli Bahuri-Uya Kuya TV-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Novel Baswedan mengkritik keras Firli Bahuri yang kini sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019–2023.

Eks penyidik KPK tahun 2007-2021 itu memberikan pendapatnya soal Firli Bahuri yang menjadi pimpinan KPK.

Mengacu pada Undang-undang, disebutkan oleh Novel Baswedan KPK hanya harus fokus memberantas korupsi yang pelakunya adalah penyelenggara negara dan penegak hukum.

BACA JUGA:Novel Baswedan Bantah Ocehan Pimpinan KPK Soal OTT Bikin Apes: Biasanya Koruptor

Menurut Novel, KPK harus bisa fokus memperbaiki di level-level atas seperti penyelenggara negara dan penegak hukum.

Akan tetapi saat ini Novel Baswedan melihat hal tersebut tidak banyak dilakukan, apalagi sekarang hampir sama sekali tidak dilakukan.

"Apalagi kalau pimpinan KPK-nya ternyata adalah bukan masalah dia (berasal dari) polisi atau bukan polisi ya, kalau polisi tapi berintegritas oke lah nggak apa-apa, masalahnya, sebelumnya dia (Firli Bahuri) banyak kasus," ujar Novel Baswedan, dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV pada Sabtu, 24 Desember 2022.

"Contoh (kasusnya), ketika menjadi Deputi Penindakan kita lihat di beberapa media investigasi disebut pimpinan KPK ini bertemu dengan orang yang sedang dilakukan penyelidikan dan bermain Tennis, dan waktu itu kemudian menjadi masalah," sambungnya.

BACA JUGA:Komentar Menohok Novel Baswedan Tentang OTT yang Tidak Disukai Luhut Binsar Pandjaitan

Masalah yang kedua dari Firli Bahuri, disebut Novel yaitu sebelum jadi pimpinan yang bersangkutan bertemu dengan beberapa orang yang diduga ada kaitannya dengan perkara yang sedang ditangani.

Kemudian contoh ketiga, ada beberapa kasus yang tidak ditindaklanjuti sehingga ratusan pegawai KPK membuat seperti sebuah petisi.

"Dan kemudian melaporkan yang bersangkutan dan kemudian ketika proses sedang diperiksa, yang bersangkutan mengundurkan diri, jadi itu kasus yang ketiga. Ketika jadi pimpinan KPK, yang bersangkutan naik helikopter, itu sudah gaya hidup mewah padahal pimpinan KPK nggak boleh begitu. Pertanyaannya siapa yang bayarin?" terang Novel Baswedan.

Fokus Novel Baswedan terhadap Firli Bahuri yang selnajutnya yakni ketua KPK itu membuat banyak baliho dan sms blast yang tentunya akan memakan biaya yang lumayan besar.

BACA JUGA:Sindiran Telak Novel Baswedan saat Luhut Anggap OTT Bikin Negara Jelek: Tidak Penting?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: