Viral! Jasa Joki Tes BUMN Bikin Warganet Geram, Bisa Dipenjarakan kah?
Ilustrasi Interview pekerjaan-Unsplash.com/Tim Gouw-
JAKARTA, DISWAY.ID-- BUMN telah melakukan serangkaian tes penerimaan sejak bulan Desember lalu.
Namun, ada dugaan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh peserta dengan menggunakan jasa joki pada tes penerimaan BUMN Batch 2.
BACA JUGA:Bandar Sabu di Tambora Diringkus Polisi, Ternyata Dikendalikan Seorang Napi dari Lapas
BACA JUGA:Satpol PP DKI Jakarta Beli 20 Sepeda Listrik Senilai Rp 321 Juta
Hal ini terus dibahas oleh akun @hrdbacot, akun tersebut membagikan ulang pertanyaan netizen tentang kecurangan dalam tes BUMN.
“Kalau ada bukti kecurangan pake joki tes BUMN bisa dibanned ga sih yang curang?” kata akun @momogimatcha
@hrdbacot cot kalau ada bukti kecurangan pake joki tes bumn bisa di banned ga sih yg curang? ???? — rdtz (@momogimatcha) January 14, 2023
Tweet tersebut ternyata mendapatkan tanggapan yang antusias dari netizen, termasuk akun @akusukachatime yang membuat thread dan memaparkan hasil-hasil pencariannya terkait pelaku joki.
Ia memaparkan beberapa bukti jejak digital pelaku joki dan mencari identitas pelaku melalui rekan-rekan di media sosial.
BACA JUGA:Satpol PP DKI Jakarta Beli 20 Sepeda Listrik Senilai Rp 321 Juta
BACA JUGA:Wuling Formo Max Mulai Rp 160 Juta Dengan EPS, Berikut Fitur dan Keunggulannya
“Aku juga punya bukti yang ngejokiin tes BUMN, dan udah dapet nama dia dari hasil penelusuran. Ini bisa dilaporin kemana ya?” tanyanya.
Beberapa netizen lainnya menemukan grup pelaku joki yang ada di Aplikasi Telegram dan membagikannya tangkapan layarnya juga.
Berbagai tangkapan layar muncul di utas tersebut mengenai joki tes bumn, hingga muncullah nama salah satu Bimbingan Belajar yang diduga membagikan jawaban kepada para anggotanya.
Bimbingan belajar itu merupakan EduCV, pasalnya grup Whatsapp itu merupakan grup bernama ‘BUMN PLATINUM EDUCV’.
Tanggapan Pemilik Bimbel EduCV
Mengetahui bahwa lembaga bimbingan belajarnya menjadi viral karena memberikan jawaban kepada peserta didiknya, Maulana Yusuf Hanafi founder EduCV pun membantah tuduhan tersebut.
“Tidak ada niat awal EduCV membuat sistem seperti itu, saya hanya membuat kelas online untuk membahas soal-soal yang ada di Batch 1 sama TOEFL,” papar Maulana.
Ia pun mengaku bahwa tidak tahu-menahu mengenai kejadian yang ada di grup bimbelnya karena ia bekerja dari pagi hingga sore.
“Sore saya baru buka grup dan sudah banyak mereka malah minta bantuan sama peserta yang lain, jadi tidak ada tim EduCV yang membantu, menjanjikan joki, dan lainnya,” kata Maulana.
BACA JUGA:Tips Mengatasi Udara Panas Berlebih untuk Wanita Hamil
BACA JUGA:Keluarga Brigadir J Kecewa Tuntutan Seumur Hidup Ferdy Sambo
Komentar Netizen
“Pantesan korupsi gak kelar-kelar kalo cara masuknya begini. Apa gara-gara kebiasaan beli bocoran kunci jawaban pas UN sama SBMPTN ya jadinya pas kerja masih keterusan gini. Bisa diblacklist aja ga sih nama-nama yang ada di grup?” kata akun @notsuzybae
“Aing belajar sampe mata pening. Ternyata ada yang pake joki. Itu tinggal menghapal jawabannya aja. Aing pas baca teks 70 line mata sampe picek. Sungguh laknat,” kata akun @areya_twt
“Sedih banget liatnya. Susah-susah ngerjain muter otak mikir cari jawaban mentok-mentok ngasal. Lah ini segala joki. Padahal ada test akhlak tapi ini mah tidak berakhlak,” kata akun @delarsnbl
BACA JUGA:Gibran Beri Respons Menohok Soal Pegawai UNIBI yang Dipecat Gegara Hina Jokowi
BACA JUGA:Link Program Magang BUMN Untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate
“Kacau emosi bener gue liatnya. Orang yang ngerjain bener-bener, eh ini malah ada yang pake kunci jawaban. Temen gue sampe nangis nilainya merah, nyisip dikit,” kata akun @senandungtawa
“Ramaikan dan viralkan, kasian yang bener-bener usaha belajar berhari-hari sampai begadang kalau nilai testnya kalah sama biji-biji macam gini. Pidanakan semua para mentor dan pengikutnya,” kata akun @hendroprihadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: