Kegaduhan Tambang Nikel Indonesia Seret Bekingan Kuat, IPW 'Senggol' Menkopolhukam
Aroma tambang nikel semakin wangi sejak terus meningkatnya penjualan kendaraan listrik dunia khususnya Indonesia.-freepik-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kegaduhan tambang nikel di Indonesia makin memanas di tengah riuhnya produksi kendaraan listrik.
Padahal tambang nikel di Indonesia harusnya menjadi angin segar untuk kemajuan kendaraan listrik.
Mengingat bahan utama material dari baterai kendaraan listrik berasal dari nikel.
Namun, dibalik ingar-bingar kemunculan kendaraan listrik, ada sejumlah hal yang mengganjal.
Bahkan, Indonesia Police Watch (IPW) sampai buka suara dan menyenggol Menkopolhukam, Mahfud MD.
BACA JUGA:Carut Marut Tambang Nikel di Indonesia Saat Cerahnya Mobil Listrik, Libatkan Aparat Sebagai Bekingan
Bukan tanpa alasan, di balik kabar adanya kegaduhan di tambang nikel diduga ada mafia yang bermain.
IPW mencium adanya dugaan pengambil-alihan secara paksa (hostile take over) oleh mafia tambang dengan menggunakan prosedur hukum yang menyimpang.
'Pencaplokan' itu terjadi berkaitan dengan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) PT Citra Lampia Mandiri (PT CLM) yang diduga dilakukan pengusaha Zainal Abidinsyah Siregar.
Zainal diduga berkolaborasi dengan pengusaha besar berinisial SAA alias haji I.
BACA JUGA:Kronologi Dua Anggota Polisi Tewas Disamber KRL Commuter Line di Kebon Pedes Bogor
Mereka, bermain di celah-celah prosedur hukum secara sitematis dan terstruktur yang diduga melibatkan bekingan kuat Notaris, Polri, Kementerian Hukum dan HAM serta dunia peradilan untuk menaklukkan pemegang IUP, PT CLM.
Pengambilan secara paksa (hostile take over) diduga dimulai dengan perbuatan hukum Zaenal Abidinsyah Siregar sebagai Direktur PT Aserra Mineralindo Investama (PT AMI), yang dibantu dengan Notaris Oktaviana Kusuma Anggraini melalui pembuatan Akta Nomor 6 Tanggal 24 Agustus 2022 yang mengambil alih 100 persen saham PT APMR.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: