Pledoi Ferdy Sambo Singgung Cerita Putri Dilecehkan Yosua : Darah Saya Mendidih

Pledoi Ferdy Sambo Singgung Cerita Putri Dilecehkan Yosua : Darah Saya Mendidih

Mantan Hakim Agung, Djoko Sarwoko mengungkapkan bahwa dari fakta persidangan serta keterangan saksi dan bukti, Sambo sudah tidak berkelit lagi dan hukuman mati menunggu. -@trishaeas-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID- Ferdy Sambo mengalami tekanan setelah tahu adanya peristiwa dugaan pelecehan seksual yang diceritakan sepihak oleh Putri Candrawathi saat di rumah Magelang.

Hal tersebut dikatakan Ferdy Sambo saat membaca nota pembelaan atau Pledoi di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa 24 Januari 2023.

Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo mengatakan, penderitaan yang dialami dirinya dan keluarga diawali dengan peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dialami istrinya saat di rumah Magelang pada tanggal 7 Juli 2022.

BACA JUGA:Perlawanan Sambo Jika Dipidana Mati, Sugeng : Indikasinya kan Sudah Ada, Dia Buka, Kemarahannya Keras

"Penderitaan yang menimpa saya dan keluarga hari ini diawali dari peristiwa yang dialami oleh istri saya, Putri Candrawathi pada tanggal 7 Juli 2022," ucap Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan, Selasa 24 Januari 2023.

Ferdy Sambo dalam membacakan Pledoinya, Putri Candrawathi menceritakan peristiwa di Magelang kepada dirinya setelah tiba dari Magelang pada tanggal 8 Juli 2022.

Putri Candrawathi mengatakan kepada Sambo, bahwa ia telah di perkosa saat di Rumah Magelang pada tanggal 7 Juli 2022 yang diduga dilakukan oleh Brigadir Yosua Hutabarat.

Istrinya itu menangis menceritakan peristiwa pelecehan itu kepada Sambo setelah sampai dari Magelang, atas peristiwa itu lantas membuat Ferdy Sambo merasa malu untuk menceritakan hal itu kepada anak-anak dan temannya karena harkat martabat ia menjadi suami bisa dipertaruhkan.

Setelah mendengar cerita Putri Candrawathi, Ferdy Sambo merasa emosi dan mendidih darahnya setelah mendengar istrinya diduga diperkosa.

BACA JUGA:Soal Hukuman Ferdy Sambo, IPW : Coba Dipikir Sambo Dihukum Mati, Apa Nggak Marah Dia, Tak Ada yang Bela Dia

"Tidak ada kata-kata yang dapat saya ungkapkan saat itu, dunia serasa berhenti berputar, darah saya mendidih, hati saya bergejolak, otak saya kusut membayangkan semua cerita itu," ujar Sambo.

Sambo menambahkan, bahwa saat itu, Putri Candrawathi memintanya agar persoalan tersebut diselesaikan dengan baik.

Sebelumnya, Putri Candrawathi sudah menyampaikan kepada Brigadir Yosua agar berhenti berkerja untuk menjadi ajudan Ferdy Sambo.

“Istri saya lantas meminta agar persoalan tersebut diselesaikan dengan baik-baik karena sebelumnya ia juga telah menyampaikan langsung kepada almarhum Yosua agar yang bersangkutan Resign dari pekerjaannya sebagai ADC di rumah kami," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: