Kebangetan! Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun Sia-sia, Menpan RB: Cuma Habis Buat Rapat dan Studi Banding!

Kebangetan! Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun Sia-sia, Menpan RB: Cuma Habis Buat Rapat dan Studi Banding!

Menpan RB, Abdullah Azwar Anas -Muchlis Jr.-BPMI Setpres

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas 'mengelus dada' ketika mengetahui anggaran penanganan kemiskinan di Kementerian/Lembaga sebesar Rp 500 triliun hanya habis untuk keperluan dinas dan studi banding.

"Hampir Rp 500 triliun anggaran kita untuk anggaran kemiskinan yang tersebar di kementerian/lembaga, tetapi ini tidak in line dengan target prioritas bapak presiden," kata Azwar dalam Sosialisasi Permen PAN-RB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di dikutip dari tayangan Youtube Kementerian PAN-RB. 

"Kementerian/lembaga sibuk dengan urusan masing-masing. Programnya kemiskinan, tapi banyak terserap ke studi banding kemiskinan. Banyak rapat-rapat tentang kemiskinan," sambungnya.

BACA JUGA:Gawat! BMKG Peringatkan Lokasi IKN di Kalimatan Timur Rawan Gempa

Anwar menilai, tata kelola pengawasan anggaran Kementerian/Lembaga hanya sibuk ketika kondisi sudah memasuki akhir tahun.

"Ketika akhir tahun sibuk menghabiskan anggaran meski tidak in line dan berdampak ke prioritas Pak Presiden," ujarnya.

Untuk menyelesaikan kebiasaan tersebut, Azwar mengaku pihkanya (Kementerian PAN-RB) telah membuat program pertemuan atau seminar dengan metode online. 

"Sudah diinformasikan kepada para pejabat fungsional daerah, jadi teman-teman daerah tidak habis audiensi ke Jakarta, datang ke Kemenpan-RB bikin seminar. Kami sudah buka layanan seperti ini," terangnya. 

BACA JUGA:Siap-siap! Tarif 25 Ruas Tol Bakal Naik, Jakarta-Cikampek hingga JORR Masuk Daftar Penyesuaian

Azwar menegaskan, kedepan tidak ingin lagi mendengar adanya laporan anggaran kemiskinan habis digunakan untuk kepentingan kementerian/lembaga yang tak perlu.

"Saya ingatkan pentingnya kementerian/lembaga menggunakan anggaran kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin," tegasnya. 

"Saya ulangi lagi menirukan bapak presiden, banyak untuk program-program yang terkait dengan studi-studi dokumentasi tentang kemiskinan sehingga dampaknya kurang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: