Ini Penghargaan dan Prestasi Mentereng Sri Mulyani yang Digadang-gadang Calon Gubernur Bank Indonesia Selanjutnya, Sangat Layakkah?
Setelah mengumumkan besaran THR ASN 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengumimkan jadwa pencairan THR ASN 2023. -Instagram-
Sri Mulyani tak mengiyakan ataupun membantah, hanya saja ia memastikan tetap fokus pada tugas yang diembannya saat ini.
BACA JUGA:Siap-siap, Pertalite Habis di Bulan September, Sri Mulyani: Banyak Dikonsumsi Orang-orang Mampu
"Kami berempat tetap fokus mengerjakan apa yang ada di dalam KSSK kita karena ini adalah tugas utama kita yaitu jaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi," ujarnya dalam konferensi pers KSSK, dikutip kembali Jumat 3 Februari 2023.
Selain itu, ia menilai bahwa proses pemilihan pimpinan BI yang baru sudah ditetapkan dalam undang-undang dan dilakukan seperti periode sebelumnya.
Pemilihan Gubernur Bank Indonesia akan ditentukan oleh presiden siapa saja bakal calon dan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
"Jadi kalau mengenai Gubernur Bank Indonesia itu sudah diatur dalam undang-undang, itu prosesnya sudah ada," jelasnya.
Perry Warjiyo menjabat sebagai Gubernur Indonesia mulai 23 Mei 2018 lalu.
Sesuai dengan aturan, masa jabatan hanya berlaku sampai lima tahun yang akan segera berakhir.
Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun menyatakan sebelum pelantikan bakal calon Gubernur BI, presiden seharusnya menyerahkan nama tiga bulan sebelumnya.
Jika masa jabatan Perry berakhir di Mei, maka setidaknya mulai Februari nama bakal calon sudah harus diserahkan ke DPR.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramalkan ekonomi global akan melambat pada 2023, sejalan dengan proyeksi lembaga-lembaga internasional.
Pelemahan ekonomi global itu dipengaruhi risiko resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Ke depan, ekonomi global diprakirakan akan tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi geopolitik dan risiko resesi di AS dan Eropa," ujarnya dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jakarta.
Meski demikian, kata Sri Mulyani, membaiknya prospek ekonomi di China terkait penghapusan kebijakan nol-Covid diperkirakan akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global yang lebih dalam
Bendahara negara itu menuturkan, tekanan global memang mulai mereda di tiga bulan terakhir tahun 2022, meski demikian tetap ada risiko global yang perlu dicermati pemerintah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: