Janggal, Ini Kronologi Tewasnya Anak Polisi di Politeknik Pelayaran Surabaya, Ternyata Bukan karena Jatuh di Kamar Mandi!

Janggal, Ini Kronologi Tewasnya Anak Polisi di Politeknik Pelayaran Surabaya, Ternyata Bukan karena Jatuh di Kamar Mandi!

Muhammad Yani, orangtua dari korban mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, Rio Ferdinand Anwar yang tewas diduga akibat dianiaya para seniornya.-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/iNews-

Selain melakukan pemeriksaan terhadap saksi, kepolisian juga melakukan proses otopsi terhadap anak polisi tersebut.

Jenazah Rio Ferdinand kembali diangkat atau ekshumasi demi menjalani proses otopsi.

Sementara itu, menurut laporan Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih, satu orang saksi berinisial AZP telah ditetapkan sebagai tersangka.

AZP disebut sudah mengakui jika ialah sosok yang telah membuat mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya itu meninggal dunia.

BACA JUGA:Kronologi Pencabulan 17 Anak di Jambi, Mama Muda Cekoki Korban Nonton Video Porno Kemudian Digilir Bergantian di Kamar

Kata Fakih, AZP memukul sebanyak dua kali pada bagian dada tepat di ulu hati korban.

Hal tersebut yang mengakibatkan Rio Ferdinand meninggal dunia.

"Pengakuan tersangka sendiri melakukan itu dipukul ya, dipukul sebanyak 2 kali yang mengakibatkan ulu hati, luka di ulu hati sehingga korban meninggal dunia," beber Fakih, sebagaimana Disway.id lansir dari tayangan YouTube KOMPAS TV.

BACA JUGA:Daftar 27 Titik Putar Balik di Jakarta Segera Ditutup Dishub

Motif Tersangka

Sejauh ini polisi belum merilis terkait motif yang dilakukan tersangka yang tega menganiaya korban.

Namun ada dugaan jika Rio Ferdinand dianiaya oleh sejumlah seniornya di kamar mandi kampus tersebut.

"(Untuk motif) nah ini masih kita selidiki ya, kita lakukan penyelidikan lebih lanjut motifnya apa," jelas Fakih.

Potensi Tersangka Lain

Fakih menuturkan kasus ini masih dalam pendalaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads