Partai Ummat Yakin Politik Identitas Adalah Politik yang Pancasilais: Agama Tak Bisa Dipisahkan dari Semua Sendi Kehidupan!

Partai Ummat Yakin Politik Identitas Adalah Politik yang Pancasilais: Agama Tak Bisa Dipisahkan dari Semua Sendi Kehidupan!

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengklaim, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjegal partai politiknya untuk maju di Pemilu 2024 -Foto/Andrew Tito/DIsway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi secara tegas mengatakan bahwa partainya akan mengusung politik identitas.

Berpolitik dengan membawa identitas Islam disebut Ridho menjadi sebuah strategi tersendiri dari partai Ummat untuk menang di Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Ridho saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Senin, 13 Februari 2023.

BACA JUGA:Amin Rais Ungkap Strategi Partai Ummat di Pemilu 2024: Kita Maafkan yang Menjegal

"Kita akan secara lantang mengatakan, ya kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas," terang Ridho.

Ridho justru menilai dengan adanya narasi menentang politik identitas sebagai suatu wacana yang menyesatkan.

Menurutnya, hal itu karena bisa saja melenyapkan moralitas agama yang seharusnya ada di dalam dunia politik.

Dengan begitu dikatakan oleh Ridho bahwa politik bisa hilang arah serta terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional jika tak dipandu dengan identitas Islam.

BACA JUGA:Partai Ummat Kantongi Nomor Urut Peserta Pemilu 2024, KPU RI Umumkan Daftar Lengkapnya

"Ini (menentang politik identitas) adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik," ucap Ridho.

"Dengan demikian perlu dipahami, bahwa sesungguhnya, justru politik identitas adalah politik yang pancasilais. Partai Ummat secara khusus akan melawan, dengan cara yang beradab dan elegan, narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas," tambahnya.

Bahkan Ridho juga menegaskan kalau Partai Ummat akan membangun perjuangan politik identitas dari masjid.

Ia mengacu pada Rasulullah SAW setelah hijrah yang mana katanya pada saat itu masjid bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah.

BACA JUGA:KPU RI Resmi Tetapkan Partai Ummat sebagai Peserta Pemilu 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: