F1 H20

F1 H20

Ilustrasi Ajang Perlombaan Powerboat di Danau Toba.-otorita.danautoba-Youtube otorita.danautoba

TOBA dapat hadiah istimewa yang tidak kalah dengan Mandalika: F1 Power Boat. Minggu depan. Tiga hari. Tanggal  24 sampai 26 Februari 2023.

Saya sudah sering nonton F1, tapi belum pernah tahu F1 H20. Inilah jenis F1 tapi di atas air: tahun ini di Indonesia. Di danau Toba. Di Balige, Sumut. Motor balapnya berupa speedboat. Dengan kekuatan besar.

Baru sekali ini Toba menjadi ajang acara wooww tingkat dunia. Sukses Motor GP di Mandalika, Lombok, rupanya bisa diloncatkan jauh ke barat: ke Toba.

Toba memang ibarat icon dunia yang belum ada isinya. Kini isi-bergizi itu dimasukkan ke Toba. Nama besar Toba yang selama ini seperti belum ada ruh-nya kini ditiupkan roh itu.

Anda sudah tahu: Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia. Ada pulau Samosir di tengahnya. Danau ini juga termasuk yang terdalam di dunia. Letak Toba yang di ketinggian 900 meter dari permukaan laut, menerjunkan air melimpah ke sungai Asahan. Air terjun di Asahan inilah yang menghasilkan listrik dalam jumlah besar: 600 MW. Harga listriknya murah. Membuat Jepang mau mendirikan pabrik alumunium, Inalum, di Kuala Tanjung.

Air limpahan dari PLTA pertama itu kembali ke sungai Asahan. Dipakai lagi untuk membangkitkan listrik di PLTA berikutnya. Yang lokasinya lebih rendah dari PLTA pertama. Lalu dipakai lagi untuk PLTA ketiga,  di posisi Asahan yang lebih rendah lagi. Kelak masih bisa dibangun  dua PLTA lagi di bagian lebih hilir Asahan.

Toba telah menghidupkan ekonomi di hilir Asahan. Tapi belum maksimal dalam menghidupkan ekonomi di sekitar danaunya sendiri.

Wisata Toba belum sesukses nama Besarnya.Kini  Toba dicoba dihidupkan dengan nafas besar: F1 Power Boat (F1 H20).

Acara besar ini memaksa Toba membenahi diri. Dermaga wisata utama Toba dibangun baru. Tidak lagi hanya dermaga kayu. Lalu dibangun dermada baru lagi di sebelahnya. Khusus untuk F1 Power Boat nanti.

Meski panjang (keliling) pantai danau Toba itu lebih dari 300 km tapi bagian yang ramai hanya yang di sisi timur. Itulah pantai 'down town' danau Toba. Banyak penduduk di sisi ini. Kini bagian yang dulu kumuh itu terasa lapang. Lebih tertata. Lebih rapi.

Down town pantai Toba ini disebut Mulia Raja. Zaman dulu, Raja Napitupulu, pemilik tanah di situ, menyerahkannya ke pemerintah. Jadilah dermaga wisata utama. Dermaga Mulia Raja.

Di dekat dermaga ini ada lapangan sepak bola. Itulah lapangan Lumban Silintong. Lapangan rumput. Untuk main sepak bola. Kalau nendangnya sekuat Hulk, bolanya bisa sampai ke danau.

Lapangan ini juga sering untuk pentas apa saja. Termasuk musik dan hiburan rakyat. Saya pernah satu panggung dengan Judika di lapangan ini: ia yang menyanyi saya yang mengagumi.

Sekarang, lapangan rumput itu sudah dibeton. Di atas beton itu dibangun tribun besar. Itulah tribun utama untuk penonton VIP F1 H20. Kursi-kursi sudah dipasang: menghadap danau, menghadap dermaga.

Beda dengan Mandalika yang panas, udara danau Toba dan sekitarnya sangat sejuk.

Berada di sekitar Toba serasa di Swiss. Sejak, indah, damai.

Apalagi pemandangan sekitar Toba  juga bergunung, berlembah dan berbukit. Itu ibarat ratusan gadis telanjang dicat hijau yang berbaring telentang. Sejauh mata memandang serba hijau menyejukkan.

Tuhan telah memasang AC untuk menyejukkan seluruh kawasan Toba, yang kalau buatan manusia perlu listrik, entah berapa juta mega.

AC itu seperti disia-siakan wisatawan: mengapa sedikit yang datang ke Toba. Memang untuk ke Toba, di masa lalu, sangat sulit. Bandara terdekat waktu itu, Medan. Masih perlu berkendara 4 jam dari bandara lama Medan. Lalu daya tarik Toba ya hanya danau itu. Dan AC-nya.

Kini bandara Medan sudah dipindah ke Kualanamu. Bisa memotong waktu 1 jam. Bahkan kini sudah ada bandara baru di ''bibir'' Toba: Bandara Silangit. Tidak sebesar Kualanamu namun sudah bisa didarati Boeing 737. Sudah banyak penerbangan dari Jakarta langsung ke Silangit. Ada Citilink. Ada Batik. Ada Air Asia. Tiap hari. Silangit masih perlu keputusan baru: membuatnya menjadi bandara internasional. Dari Singapura hanya 1 jam ke Silangit. Dari Kuala Lumpur hanya 45 menit. Dari Penang hanya 30 menit. Toba perlu kunjungan wisata dari kota-kota itu. Tentu harus banyak acara. Yang sifatnya bisa menarik wisatawan asing. Juga perlu atraksi tambahan yang bisa menahan wisatawan lebih dari 1 hari.

Itu tidak mudah. Down town pantai Toba sudah dikuasai perorangan. Milik warga desa. Penuh rumah. Kecil-kecil. Ada yang masih berupa sawah. Ditanami  padi. Juga dengan petak-petak kecil.

Jenderal Luhut Panjaitan punya sekolah unggulan di dekat danau ini: Unggul Del. Terkenal sekali namanya. Tinggi sekali mutunya. Jendral TB Silalahi juga punya sekolah unggulan dan museum Batak. SMA Soposurung. Dua sekolah ini seperti bersaing terbaik bagi Balige dan Tanah Batak dan Indonesia.

Tidak adanya lahan kosong yang luas milik negara maupun swasta di Toba jadi faktor penyulit untuk penambahan fasilitas wisata kelas dunia si sana.

Lahan-lahan perorangan di bibir danau itu belakangan banyak dibuat cafe. Setidaknya ada 20 kafe. Kalau Anda ke kafe ini, Anda bisa minum kopi sekalian melihat F1 H20.

Untuk acara besar nanti pemerintah mengizinkan pemilik lahan di situ untuk menampung penonton. Maka bermunculanlah n tribun-tribun perorangan untuk F1 H20 minggu depan. Misalnya tribun Pardede Kempes. Ini dibangun Pardede di tanahnya yang menghadap ke danau.

Tentu tribun-tribun perorangan tersebut harus seizin panitia/Pemda. Juga harus lulus persyaratan pengaturan kursi dan keamanan penonton.

Penjualan tiketnya pun harus terkoordinasi di website yang sudah disetujui. Salah satunya website milik Sahabat Disway di sana: tobaexperience.id/ticket.

Pemerintah memang mengakomodasikan kepentingan ekonomi rakyat di acara ini. Akan ada display produk UMKM lokal, pun di tribun VIP. Sahabat Disway itu, Eko Pardede, menyiapkan oleh-oleh khas Balige/Toba. Yakni bolu gulung. Ia beri merk Boan. "Kalau diucapkan dua kali bisa berarti oleh-oleh," ujar Eko Pardede yang juga akan menyajikan kopi khusus dari Toba: Hutanta Coffee.

"Usaha kami babak belur selama pandemi. Maka F1 H20 ini kami jadikan titik balik," ujar Pardede.

Pardede masih ingat: dulu saya sering mengucapkan kalimat berikut ini. "Terlalu banyak tokoh nasional dari Batak, tapi terlalu sedikit proyek nasional di tanah Batak".

Jadilah Silangit bandara yang memadai.

Dan kini Toba mendapatkan menu yang setara dengan nama besarnya.

Lalu apakah ini untuk yang terakhir kalinya? (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan 17 Februari 2023

Er Gham
Kalau tidak salah, jenis pesawat Susi Air yang dibawa Captain Philips itu sejenis Pilatus Porter. Bukan jenis Cesna Caravan. Susi Air memang memiliki kedua jenis pesawat tersebut. Pesawat pilatus itu lebih kecil dibandingkan caravan, namun cocok untuk mendarat di bandara yang kecil. Makanya pilatus masuk kategori pesawat STOL, short take off and landing. Kalau di Alaska, Amerika, malah banyak jenis pesawat yang bisa landing dan take off bukan di airstrip. Bisa di pinggir pantai, di pinggir sungai, bahkan di padang rumput kecil. Para pilotnya dijuluki bush pilot.

Parikesit
Tadi malam, lihat podcast Abah dengan Poetri Indonesia 2020;

Rr. Ayu Maulida.

-ABAH: "Ayu ini mau diboyong Arjuna dari Swiss ".

-AYU MAULIDA:  "Hehe iya, Bah".

-PARIKESIT: "Sebagai cucu Arjuna, saya bangga akan punya eyang putri yang  pernah jadi Putri,  berparas ayu, yang juga bernama Ayu".

Mbah Mars
Jangan komen saja di CHD. Tuh anakmu, Janamejaya dimandiin. Masuk jam 7 to ?

Parikesit
Janamejaya dah sekolah SMK, Mbah.

Jadi ya Hari Sabtu dia nggak masuk.

Yo paling nanti saya mandiin ibunya Jayamejaya. Ehh.. lebih mandi bareng maksudnya. Hehehe...

Lukman bin Saleh
Dua sindiran Abah yang membuat saya tersenyum kecut pagi ini. Pertama tentang pilot. Akan sulit mencari pilot di Indonesia yang mau mengerjakan segalanya. Mulai dari pramugari sampai cleaning service. Begitu ningratkah sikap pilot2 tanah air Indonesia raya?

Kedua. Tentang parpol yang membawa ayat-ayat agama. Di sini Abah tidak adil. Harusnya disindir juga kubu ekstrim seberangnya. Yg selalu membawa isu radikal-radikul, khilafah, ISIS dan sebagainya untuk tujuan politik. Menakut2i rakyat untuk mendulang suara...

Komentator Spesialis
Ini para perusuh di Papua bikin para perusuh Disway ngakak. Mereka ingin dilatih menerbangkan pesawat. Tapi pesawatnya dibakar. Apa mereka mau latihan menerbangkan pesawat radio ? Wkwkwk....

 

bagus aryo sutikno
Semoga pilot Susi air kerjo mengajari perusuh2 Papua materi tiktok'an dan link2 pemersatu bangsa.

Leong Putu
Ini asli komen terlucu yang pernah saya baca di disway... Selamat Mas@KS. Wahahahahahahah

Jimmy Marta
Ini sebuah sinyal. KKB/OPM itu akan segera punya pesawat. Hati - hati .!

Setelah punya senjata, punya pesawat, berikutnya mungkin beli tank dan rudal...

(..duh kejauhan..)

 

Leong Putu
Masalah Papua itu tidaklah rumit, tidak  bikin pusing. Anda tahu kenapa ? Karna bukan masalah saya.

....

Dah...saya dah komen tentang Papua.

Duuuuh yang bikin pising itu podcast Abah bareng Puteri Indonesia.

Abah geniiiit...

Padahal kapan hari baru saja podcast bareng wanita hammers ... Duh bajunya ketat...duh....

Susahnya Logindisway
Kenapa si, kita berbeda selagi dengan mereka secara warna kulit?

Korea selatan dan Korea utara saja, yg warna kulitnya sama pun bahasanya sama tetap memisahkan diri karena ideologi.

Susahnya Logindisway
Kita tunggu aja kawan, mungkin mau buat taktik seperti penangkapan gubernurnya waktu itu, yg berbulan2 mempwrhatikan nasi bungkus. Bisa jadi TNI lagi berfikir strategi itu. Maaf nama disway saya seperti itu. Itu adalah bentuk protes saya terhadap Disway.  Salam Rihlatul ulfa

Komentator Spesialis
Kalian jangan meremehkan Papua. Bisa jadi Papua punya level gaji tertinggi di Indonesia mengalahkan UMR tertinggi Indonesia kabupaten Karawang.

Teman saya yang pernah lama kerja di Papua, cerita soal gaji bikin ngiler. Dia cerita ada istilah "Tunjangan kemahalan". Ini diberikan karena mahalnya harga harga dan biaya hidup di Papua. Sabun saya bisa Rp 50rb lebih harganya.

Cuman saya kuatir jangan jangan para perusuh Disway ngiler dan pada pindah ke sana.

Leong Putu
Sekian tahun menikah, saya lupa, mungkin 20an. Baru kali ini merasakan "ditinggal" istri. Walau sehari. Ternyata weeeenak jadi suami. Gak perlu nyiapkan sarapan untuk anak², kopi tinggal seruput, gak perlu masak, terima matang, baju tinggal pakai, selimut tinggal membangunkan. Hahahaha.....

Salut buat para istri. Sekali lagi salut.
#perusuh
#tobat
#edisiperusuh1/2tobat.

andi syarmi
Tidak Mudah memang menangani situasi seperti ini di Papua. Sedikit saja pemerintah salah langkah, bisa saja akan memantik nasionalisme yang lebih besar dari rakyat Papua. Tapi sy pikir kelompok KKB itu telah salah pilih orang dengan menyandera Pilot Philip. Karena ia bukan orang yang penting-penting amat. Terbukti penyanderaan dirinya sepi pemberitaan internasional. Kelompok KKB ini perlu belajar dari Robin Hood, pelaku kriminal yang kemudian di elu-lukan dan dianggap sebagai pahlawan masyarakat kecil.

Kalau sy jadi Pilot Philip, saya akan memanfaatkan situasi ini untuk menulis atau merekam seluruh kegiatan yang ada di tempat sy di sandera. Anggap saja seperti Buya Hamka yang menyelesaikan Tafsir Al- Azharnya waktu ditahan rezim orde lama. Mungkin bisa jadi best seller ketika dibukukan dan membuat sy terkenal pada suatu hari nanti. Termasuk dengan mencoba Koteka yang terkenal itu. Apakah ada Koteka yang cocok dengan bule seperti saya ? Apakah waktu mau pipis Koteka itu mesti dilepas dulu atau dibiarkan karena sudah ada saluran air keluarnya ? Atau apakah sy bisa bereksperimen dengan membuat Koteka made in NZ, yang ujungnya diganduli hiasan Love dengan lampu warna warni di sekelilingnya untuk diperlihatkan sebagai simbol cinta kasih dan persaudaraan umat di seluruh dunia ?

Apapun itu, sy doakan Pilot Philip segera dibebaskan dan Papua kembali aman dan tenteram.

Liáng - βιολί ζήτα
ini hanyalah "dugaan" berdasarkan kemungkinan faktor-faktor psikologis, jadi jangan terlalu serius menanggapinya, kemungkinan keliru-pun sangatlah mungkin, akhir pekan mah kudu santai.

Revenge is committing a harmful action against a person or group in response to a grievance, be it real or perceived. Primitive justice or retributive justice is often differentiated from more formal and refined forms of justice such as distributive justice and divine judgment.

(Balas dendam adalah melakukan tindakan berbahaya terhadap seseorang atau kelompok sebagai tanggapan atas keluhan, baik itu nyata atau dirasakan. Keadilan primitif atau keadilan retributif sering dibedakan dari bentuk keadilan yang lebih formal dan halus seperti keadilan distributif dan penilaian ilahi).

Pribadi atau Kelompok yang berorientasi akan status, kekuatan, dan kepemilikan, cenderung akan melakukan balas dendam atas kejadian tertentu yang dianggap merugikan mereka, oleh karena itu tindakan balas dendam diyakininya sebagai tindakan yang tepat.

Studi yang dilakukan oleh seorang psikolog bernama Ian McKee menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan balas dendam biasanya mereka termotivasi untuk menguasai sesuatu. Mereka adalah orang-orang yang mencari status, wewenang, dan ingin mendominasi.

Senada dengan Ian McKee, studi yang dilakukan oleh Gelfand-profesor psikologi di Universitas Maryland menunjukkan bahwa budaya kolektivis cenderung memiliki keinginan untuk balas dendam sebab balas dendam mudah menyebar ke orang lain.

Sedangkan para peneliti dari Swiss melakukan studi tentang apa yang terjadi pada otak manusia ketika ingin balas dendam. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa saat setelah melakukan balas dendam, secara alamiah otak manusia terasa ringan dengan masalah yang sedang dihadapinya. Namun ternyata hal tersebut malah akan menuai perasaan yang tidak nyaman dalam jangka waktu yang panjang, bahkan cenderung jutsru membuat siklus balas dendam terus berjalan.

Nah... sekarang kita simak pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan menelusuri aliran uang hasil korupsi yang dilakukan Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe. Termasuk mengusut dugaan aliran uang korupsi tersebut masuk ke Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Ada baiknya, kita juga perhatikan kronologis peristiwa-peristiwa berikut ini :

Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe ditangkap saat berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, Kota Jayapura, pada 10 Januari 2023.

Pilot pesawat Susi Air Kapten Philip M disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) usai pesawatnya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua pada 7 Februari 2023.

Akhirnya, tentu saja masing-masing dari kita punya pemikiran, analisa dan pendapat yang berbeda.

Udin Salemo
Apa yang ditulis Abah Dis dalam artikel ini setiap zaman beda namanya. Juga cara penanganannya.

- PRRI dan Permesta terjadi tahun 1957 - 1960. Disebutnya Pemberontakan. Penanganannya: langsung diterjunkan tentara dari pusat ke daerah. Akibat penyerbuan itu banyak kaum pria Minang menyingkirkan diri keluar daerah alias merantau (terpaksa). Banyak terjadi perkawinan campuran antara tentara dari Jawa dengan gadis Minang. Nama anakpun mulai berubah. Orang Minang yang biasanya memberi nama anak berorientasi ke nama Arab terjadi pergeseran, berubah ke nama-nama dari Jawa. Itu dilakukan demi cari aman. Begitulah dulu diceritakan kakek saya.

Soal nama ini ada fakta nyata di keluarga kami. Salah satu saudara sepupu saya namanya sangat njwani : Dodik Wijonarko. Karena bapaknya tentara pusat, berasal dari Yogya. Sebutan tentara pusat adalah anggota tni yang didatangkan ke Sumatera Barat untuk memberangus pemberontakan PRRI.

- Konflik GAM terjadi tahun 1976 - 2005. Ini juga disebut Pemberontakan. Cara penanganannya, anda sudah tahu.

- KKB Papua. Cikal bakalnya terjadi sejak tahun 1965. Resmi terbentuk sayap militer tahun 1973. Ini hanya dianggap separatis kriminal bersenjata. Cara penanganannya, anda lebih tahu dari saya.

Dua diatas disebut: PEMBERONTAKAN. Yang di Papua sana disebut: Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)... inyong mau ketawa sepuasnya: wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw.....

Thamrindahlan
Sandera Papua dibilang rumit tidak juga. Dibilang sulit mungkin pula..Bak sandiwara tiga babak tanpa sutradara. Rumus sandera hanya 2. Meminta perhatian dunia internasional dan kemudian tawar menawar.

Er Gham
Papua perlu banyak jalan. Namun, ada dua kendala pembangunan jalan di pelosok Papua. Yang pertama, medan yang sulit, karena hutan lebat dan berbukit. Yang kedua, adanya ancaman gangguan keamanan dari KKB. Membawa kendaraan alat berat untuk mengawali  pembangunan jalan saja sudah menjadi masalah tersendiri. Perlu banyak pekerja yang berani.

Apa solusinya? Negara ini khan banyak koruptor yang dipenjara. Daripada mereka main gaple di Sukamiskin atau di lapas KPK, pekerjakan saja mereka di pedalaman Papua untuk bangun jalan. Soal nyali, jangan ditanya. Korupsi aja berani, apalagi sekedar bangun jalan.

Parikesit
Nanggapin komen si bawah sana:

ARYO: "Kenapa nggak ada yg pakai nama Duryudono atau Aryo Sengkuni di Disway?".

LP: "Ya setidaknya sampean sudah pakai Aryo-nya, tinggal nambahin sendiri. wkwkwk,".

ARYO: "Prreet... lah. Nah, kalau mas Parikesit, kenapa pilih nama itu? Apakah karena ia harapan terakhir penerus tahta Landawa, setelah peristiwa dramatis di alam kandungan?".

Pk: "Simpel aja, Cak. Karena Mbahnya terkenal tampan, ya cucunya pastinya tampan. Hehe..".

ABAH DIS: "Kenapa nggak Abimanyu aja, langsung putra Arjuna".

Pk: "Abimanyu nasibnya nguenes, Bah. Emoh aku... hihihi,"

kaboooor..

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 265

  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Pax Politica
    Pax Politica
  • Lulut Agustoro
    Lulut Agustoro
  • Hiliya Taqiya
    Hiliya Taqiya
  • Chei Samen
    Chei Samen
  • Fa Za
    Fa Za
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Parikesit
    Parikesit
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Amat K.
    Amat K.
    • yea aina
      yea aina
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • yea aina
    yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Parikesit
    Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
  • Liam Then
    Liam Then
  • Parikesit
    Parikesit
    • yea aina
      yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Parikesit
    Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • imau compo
    imau compo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Amat K.
      Amat K.
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Parikesit
      Parikesit
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • imau compo
    imau compo
    • Parikesit
      Parikesit
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Parikesit
      Parikesit
  • Re Hanno
    Re Hanno
    • Parikesit
      Parikesit
    • Liam Then
      Liam Then
  • Parikesit
    Parikesit
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
  • Parikesit
    Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Amat K.
    Amat K.
    • Parikesit
      Parikesit
  • Liam Then
    Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Parikesit
      Parikesit
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
  • Kz It is
    Kz It is
    • Amat K.
      Amat K.
    • Kz It is
      Kz It is
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Parikesit
      Parikesit
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
  • Cah Kene ae
    Cah Kene ae
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Cah Kene ae
      Cah Kene ae
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Amat K.
    Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
    • Amat K.
      Amat K.
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Riffana Thariqus S.
    Riffana Thariqus S.
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • DeniK
    DeniK
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Agus Munif
    Agus Munif
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Er Gham
      Er Gham
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Multi Suk
    Multi Suk
    • Muin TV
      Muin TV
  • Fa Za
    Fa Za
  • Er Gham
    Er Gham
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • alasroban
      alasroban
  • alasroban
    alasroban
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Amat K.
      Amat K.
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Arala Ziko
    Arala Ziko
    • ra tepak pol
      ra tepak pol

Berita Terkait