Bukan Qatar Ataupun Argentina, FIFA Lebih Pilih Negara Ini untuk Gantikan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respon PSSI
Presiden FIFA Gianni Infantino resmi meluncurkan logo Piala Dunia 2026 -Foto/Twitter/FIFA-Foto/Twitter/FIFA
JAKARTA, DISWAY.ID - Gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia terancam batal setelah gelombang penolakan besar-besaran terhadap keikutsertaan timnas Israel.
Bola liar semakin panas setelah Gubernur Bali I Wayan Koster menolak timnas Israel ke Bali. Penolakan ini merupakan bentuk dukungan diplomatik Indonesia untuk perjuangan Palestina.
Drawing Piala Dunia U-20 2023 yang semula dijadwalkan di Bali pada 31 Maret pun terpaksa dibatalkan FIFA.
Keputusan ini memunculkan spekulasi otoritas sepak bola dunia tersebut akan menganulir status tuan rumah Indonesia.
BACA JUGA:Terungkap! Pesan Rahasia Jokowi ke Erick Thohir untuk Melobi FIFA soal Kepastian Piala Dunia U-20
Saat ini muncul tiga nama negara yang berpeluang dapat menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah. Mereka adalah Argentina, Peru, dan Qatar.
Dari ketiga negara tersebut, Peru disebut-sebut menjadi yang terdepan untuk menggantikan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pasalnya, Indonesia dan peru sebelumnya merupakan dua kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 empat tahun lalu. Namun, pada Akhirnya, FIFA lebih memilih Indonesia.
Namun, sejauh ini belum ada kabar Peru mengajukan diri menjadi pengganti Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sebelumnya mantan pengurus PSSI Yesayas Oktavianus menyampaikan kabar penunjukkan Peru dalam perbincangan di siniar Good Radio Jakarta, Senin 27 Maret 2023.
"Sebetulnya, pemerintah sudah mendapatkan surat pembatalan itu dari FIFA. Akan tetapi, mereka belum mau muncul untuk memberikan pernyataan kepada rakyat Indonesia," kata Yesayas.
"Mungkin pemerintah sedang melakukan lobi-lobi tingkat tinggi di balik ini semua, sehingga mereka butuh sedikit waktu lagi untuk sampai kepada kesimpulan akhir. Apakah mereka menerima dan menyerah terhadap keputusan dari FIFA itu atau mereka tetap ngotot Indonesia menjadi tuan rumah." tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: